Memprihatinkan, Mahasiswi Keluhkan Kondisi Asrama Putri Bogani Makassar

0
1322
Tampak kondisi bangunan Asrama Putri Bogani Makassar.

MAKASSAR,DETOTABUAN.COM – Mahasiswi Bolmong Raya (BMR) yang menempati asrama putri Bogani di Kota Makassar mengeluh. Pasalnya, kondisi bangunan yang direhab pada tahun 2013 silam oleh Pemda Bolmong itu, sudah sangat memprihatinkan.

Jika dilihat sepintas dari depan, bangunan tersebut layaknya seperti rumah mewah. Namun tak di sangka, ketika masuk kedalam, kondisi pintu dan jendela sebagian sudah rusak, sehingga sering dimasuki pencuri. Mereka menduga pengerjaan pihak ketiga 4 tahun silam asal jadi.

“Sempat pada tahun 2013 di rehab, namun saat itu hanya konsen, pintu dan jendela yang di ganti, serta warna bangunan yang sebelumnya warna cream di cat lagi dengan warna ungu,” kata ketua asrama Famela Gobel, Minggu (1/12/2017) melalui sambungan telepon.

Famela menyebut, kondisi asrama saat ini sudah tidak layak huni, mahasiswa sering dibuat tidak tenang kalau musim penghujan tiba, air sering merembet masuk ke dinding dan di sela-sela jendela kamar.

“Ada dinding yang atap temboknya sudah rusak dan membuat kami takut ketika tidur karena abu semen sering jatuh di kasur, air juga masuk ke ruangan ketika hujan deras,” tambah Adisty mahasiswi asal Buyat yang dibenarkan Tifani mahasiswi asal Kotamobagu.

Tak hanya itu, bahkan toilet atau wc yang ada saat ini sudah tidak bisa lagi digunakan karena buntu, Septitank tidak ditemukan, sehingga sulit sulit untuk disedot.

“Tidak bisa lagi buang air besar di asrama, karena wc nya buntu, tidak ada yang tau soal keberadaan Septitank, padahal kami sudah patungan uang untuk menyedot Septitank tersebut,” ungkapnya.

Ia berharap, pemkab Bolmong memperhatikan keluhan mereka, kalau perlu ada perwakilan pihak pemerintah yang datang dan melihat langsung kondisi asrama terkini, agar bisa duduk bersama dan mencari solusi untuk proses rehab atau pemeliharaan selanjutnya.

“Kami berharap dalam penganggaran selanjutnya tidak diberikan kepada kontraktor yang tidak bertanggung jawab, tetapi berikan sepenuhnya kepada pengurus asrama, agar bisa di rehab sesuai keluhan-keluhan yang kami rasakan, karena kamilah yang menempati asrama tersebut, jangan hanya datang foto lalu tidak ada kejelasan tindak lanjutnya,” pungkasnya. (**)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.