Soeharto di Mata Pemimpin Dunia ; Gagasan & Pemikirannya Masih Relefan untuk Kemajuan Bangsa

0
2306

DALAM wawancara dengan TV One saat terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia, Dr. Datuk Sri Mahathir Muhammad saat ditanya pemimpin yang dia segani dan hormati, Mahathir mengatakan Haji Soeharto. Sempat terhenti sejenak, beliau lalu mengambil sapu tangan sembari mengusap matanya saat pewancara menanyakan perihal sahabat dekatnya mantan Presiden RI itu.

Mahathir mengatakan, Soeharto adalah Pemimpin Besar di Asia, yang disegani dunia, Indonesia harus bersyukur pernah miliki Pemimpin Kharismatik yang jasanya tidak ternilai, jika beliau tidak dijatuhkan, maka Indonesia sudah menjadi negara Maju kata Mahathir.

Senada disampaikan Lee Kwan Yu Perdana Menteri Singapore dan Sultan Haji Sir Hassanal Bolkiah dari Brunai Darulsalam.

Namun, sejarah berkehendak lain, Reformasi membuat pak Harto Menyatakan BERHENTI, dan dilanjutkan Kepemimpinan oleh Prof.DR.Ing. B.J.Habibie, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden.

20 tahun Reformasi 1998-2018 ternyata TIDAK MERUBAH NASIB BANGSA, Demokrasi kebablasan, Rakyat Menjerit Semua Harga 9 bahan pokok naik, Subsidi untuk rakyat di amputasi, Pengangguran Meningkat, Lapangan Kerja Terbatas- Korupsi Merajalela hingga 50% Kepala Daerah menjadi Pesakitan KPK, Rupiah melemah hinggah puncaknya 14.200/ 1 US $ – Tenaga Asing UnSkill China masuk Indonesia- Narkoba tak terbendung dan Teroris merajalela- Hutang negara capai 5000 Trilyun.

Inilah potret bangsa kita Indonesia, mau serba instant dan cepat berubah, yang terjadi justru fundamental ekonomi kita rapuh. Berulang menko dan menteri keuangan katakan Hutang Negara kita Pruden, terus mau dibayar dengan apa Pokok dan Bunga Hutang Indonesia tahun ini yang mencapai 800-an Trilyun ?.

Rakyat kecil maupun petani – nelayan pada Menjerit, stimulan Kredit Usaha Rakyat KUR pun diamputasi akad dengan Bank Rp 25 juta terima hanya Rp 5 juta saja, terus siapa yang mendengar ?

Hiruk pikuk senayan sedang Tensi Tinggi dengan Syahwat politiknya menjagokan masing – masing Calon Presidennya tanpa memikirkan lagi Kesusahan rakyat dan lupa bahwa mereka itu wakil rakyat yang harusnya berjuang untuk rakyat.

Realitasnya Rakyat menjerit tidak Kedengaran, yang menonjol dan menjadi viral justru saling serang untuk sosialisasi #2019GantiPresiden VS #2019Jokowi2P, pro kontra inilah membuat energi kita terkuras dan rakyat hanya bisa mengelus dada dengan berdoa dalam hati semoga wakil rakyat anggota DPR RI kembali kejalan yang benar.

Cukup sudah dan sudah cukuplah penderitaan rakyat, hiruk pikuk pilkada di 171 daerah tahun 2018 ini membuat semua energy rakyat terkonsentrasi disitu, bgt selesai dan blm tuntas perhitungan Real Count kita semua dikagetkan dengan KENAIKAN HARGA BBM.

Pemerintah Jokowi nampaknya tidak peka lagi terhadap kesulitan rakyat, harga gabah petani jatuh, Import Beras jalan terus, harga Kelapa/Kopra turun, Harga minyak kelapa naik terus, berbagai komoditi pertanian anjlok, namun tidak ada upaya Stimultan kebijakan untuk talangi itu.

Itulah penderitaan rakyat hari ini, dan nampaknya terakumulasi dan rakyat merindukan suasana bathin saat kepemimpinan pak Harto sebagai presiden RI yang menerapkan kebijakan Repelita dan Trilogi Pembangunan yang hingga kini masih relevan untuk diimplementasikan.
Olehnya dengan Partai Berkarya, rakyat berharap banyak terhadap keluarga cendana turun bersama rakyat.

Berkiprahnya kembali Trah Soeharto dalam politik nasional sangat didambakan rakyat, dengan Bersatunya Mbak Tutut- Mbak Titiek- Mas Tommy HMP bergabung dan berjuang untuk Partai Berkarya bersama para Jendral Loyalis dan Potensi Ummat, maka inilah jawaban kerinduan rakyat terhadap keluarga Cendana untuk Mengembalikan Kejayaan Indonesia bersama Rakyat ##

@Manado, 04 Juli 2018 :

(Oleh : Firasat Mokodompit)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.