Hi. Herson Mayulu S.IP, Dari Selatan Hingga ke Senayan

0
311

(Oleh : Nanda Ardiningsih Manggo)

Sebelum terjun di dunia politik, Hi. Herson Mayulu, S.IP, Adalah Seorang Penyuluh KB di BKKBN selama 20 Tahun, Kemudian pada tahun 2004, terjun dalam dunia politik yang saat itu juga terpilih menjadi Anggota DPRD kabupaten Bolaang Mongondow dengan Kapasitas sebagai ketua komisi C yang membidangi bidang pembangunan.

Diawal tahun 2008, Hi Herson Mayulu, S.IP, Dipercayai untuk menjabat Wakil Ketua DPRD Bolaang Mongondow yang Saat itu menggantikan Mendiang Suami Bupati Hj. Marlina Moha Siahaan, Alm. Hi. Syamsudin Kudji Moha. Kemudian Pada tahun 2010, Beliau terpilih menjadi Bupati pertama Hasil Pesta demokrasi Rakyat Bolaang mongondow selatan yang berpasangan dengan Alm. Samir Badu.

Dibawah Kepemimpinannya, Hi Herson Mayulu menetapkan Visi Terwujudnya Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang Religius, Berbudaya, Bermartabat, Maju dan Sejahtera. Hal ini diimplementasikan dengan Pemberian Intensif kepada para imam masjid, para pendeta serta santunan duka bagi seluruh masyarakat.

Berbekal pengalaman dan tata kelola dibidang pemerintahan semasa Membidangi Ketua Komisi C, memantapkan Semangat beliau untuk mencalonkan kembali Bupati 2 periode.

Karena Kecintaan masyarakat Atas pribadinya, juga menjadikan Bolaang Mongondow Selatan Sebagai daerah yang Mulai memperlihatan kemajuan yang signifikan. Alhasil, Ia terpilih kembali dan dipercayai oleh masyarakat untuk melanjutkan pembangunan.

Pada Periode kedua, beliau memantapkan kembali visi religius tersebut. Hal ini diwujudkan dengan PISB (Pelaksanaan Ibadah Subhu Berjamaah) antar Seluruh Pemeluk Agama, penambahan jumlah intensif pada guru mengaji dan guru sekolah minggu, menambah santunan duka kepada masyarakat, pembangunan Rumah Ibadah, hingga Penataan pusat kota yang bernuansa Religi.

Memiliki Jiwa Pluralis, dan toleran terhadap semua Suku dan pemeluk Agama, beliau dinobatkan sebagai Tokoh Toleransi Sulut oleh Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo.

Pada April 2017, beliau kemudian dilantik oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Sulawesi utara. Kemudian pada 16 desember 2018, beliau terpilih secara Aklamasi Menggantikan Amir Liputo Sebagai Ketua Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Utara.

Pada tahun 2018, Beliau resmi mengundurkan diri sebagai Bupati Terpilih periode kedua dan memantapkan diri untuk Maju sebagai Calon anggota DPR-RI Dapil Sulawesi Utara, menggantikan kursi peninggalan Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) dan Aditya Didi Moha (ADM).

Banyak kemudian yang bertanya kenapa beliau rela melepas jabatannya begitu saja, perlu diketahui bahwa Beliau adalah Konseptor pemekaran Bolaang Mongondow. Ide serta gagasan untuk memekarkan bolaang mongondow menjadi 4 kabupaten dan satu kota adalah pemikiran beliau. Ketika kemudian dua kursi peninggalan YSM dan ADM tidak ditempati lagi oleh Anak BMR, maka siapa yang akan memperjuangkan Hak-hak kita sebagai Warga Bolaang Mongondow Raya (BMR).

Sampai saat ini Pemekaran Provinsi BMR hanya berdenging ditelinga, lantas siapa yang akan mewakili Aspirasi Warga Bolaang Mongondow untuk memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi Hak Mereka? Oleh sebab itu, berbekal Pengalaman yang Mempuni dan dirasa cukup, beliau memantapkan Semangat, tekad serta dukungan dan do’a dari masyarakat BMR khususnya, untuk memperjuangkan kembali Apa yang seharusnya menjadi Hak Daerah dan masyarakat Bolaang Mongondow.
Mari jadi pemilih yang cerdas, Pemilih yang Berkualitas. Sebab, Pemilih yang Cerdas akan menghasilkan Wakil Rakyat Yang Berkualitas.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.