Terkait Isu Penculikan Anak, Warga Diminta Terus Waspada

0
440
Kadis DP3A Bolmong Farida Mooduto. (foto:Indra S. S. Ketangrejo) 

BOLMONG,DETOTABUAN.COM— Masyarakat Bolmong terus diimbau untuk berhati-hati. Apalagi mereka yang memiliki anak dibawa umur. Betapa tidak, informasi penculikan anak di Bolmong mulai beredar.

Modus penculikan pun bermacam-macam, ada yang menyamar seperti orang gila, pengemis bahkan ibu-ibu hamil. Ada pula yang memakai jasa teman dekat dengan diimingi imbalan berupa uang.

Terinformasi, sasaran penculikan adalah anak-anak usia lima hingga 15 tahun. Fakta yang lain terjadi, beredar juga masalah perdagangan anak perempuan.

Korban perdagangan tidak hanya untuk tujuan pelacuran atau bentuk ekspliotasi seksual lainnya, tetapi mencakup eksploitasi lain seperti kerja paksa atau pelayanan paksa serta praktik perbudakan.

Hal itu, dikatakan Kepala Dinaa (Kadis) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bolmong Farida Mooduto, belum lama ini.

Menurutnya, masyarakat terutama orang tua diimbau untuk tetap waspada dan menjaga anak dengan baik. Apalagi kata dia, saat ini telah beredar info penculikan anak.

Untuk itu, aebelum terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan bersama, meminta kepada orang tua mulai saat ini berhati-hati dengan berbagai macam modus yang muncul.

Atas faktor inilah, pemerintah Kecamatan dan pemerintah desa, terutama warga masyarakat wajib mencegah. “Masyarakat harus tetap waspada, jangan sampai lengah. Apalagi, sudah ada informasih beredar terkait, penculikan anak,” kata Farida.

Dia menjelaskan, salah satu penyebab utama terjadinya penculikan maupun perdagangan orang, lantaran tingginya angka kemiskinan.

Selain angka tersebut, juga disebabkan terbatasnya lapangan kerja, tingginya angka pengangguran serta rendahnya tingkat pendidikan.

Lanjutnya, faktor penyebab, lainya yakni kurangnya pengetahuan serta gaya hidup yang konsumtif (berlebihan) sehingga rentan terhadap bujukan dan rayuan yang menyebabkan terjerat dalam penculikan maupun perdagangan orang.

Soal mencegahan kata Farida, akan dilakukan bentuk intervensi. Intervensi mencakup, kampanye peningkatan kesadaran, yang ditargetkan masyarakat umum, insititusi pendidikan di sekolah, dan orang tua.

“Nah, mulai saat ini hati-hati dengan berbagai mancam modus. Orang tua harus waspada dengan beredarnya info penculikan anak. Jika ada yang mencurigakan, langsung berkoodinasi dengan aparat desa atau aparat kepolisian,” katanya mengakhiri. (Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.