Bawang Merah Luar Daerah ‘Serbu’ Kotamobagu, Petani Lokal Merugi

0
450
Petani Bawang Merah Desa Moyag (Foto : Gunawan Kadengkang)

KOTAMOBAGU,DETOTABUAN-Harga bawang merah di Kota Kotamobagu kini semakin menurun. Saat ini, bawang merah yang diproduksi langsung oleh petani hanya dihargai sebesar Rp 10-20 ribu per kilogram.

Harga tersebut tentunya membuat petani menjerit karena kerugian mengancam mereka. Sebab, modal yang dikeluarkan mulai penyiapan bibit hingga panen, tidak sebanding dengan harga saat ini.

Seperti yang dikeluhkan petani-petani Bawang merah yang ada di Kotamobagu, mereka kewalahan dengan situasi harga bawang merah yang kian merosot.

“Petani bawang merah yang ada di Kotamobagu rata-rata mengalami kerugian akibat harga yang sangat anjlok,. Yang akhirnya tidak sebanding dengan biaya yang di keluarkan petani dari pembibitan,perawatan hingga proses panen,” keluh salah seorang petani bawang merah dari Desa Moyang, Senin (26/04/2021)

Mereka juga memimta agar pemerintah Kota Kotamobagu bisa mengeluarkan kebijakan untuk membatasi masuknya bawang merah dari luar daerah, yang menjadi salah satu foktor anjloknya harga bawang lokal.

“kami berharap, pemerintah dapat mengatur siklus masuk bawang merah dari luar daerah,. Terlalu banyak bawang merah dari luar daerah masuk ke daerah kita. Ini menjadi salah satu penyebab anjloknya harga bawang lokal,” terang petani asal desa Moyag ini

Dari data yang berhasil diperoleh media ini, harga bawang merah di Kotamobagu berkisar di harga Rp 10-20 rbu/ Kg. Dan harga tersebut berlaku di hampir semua pasar yang ada di Kotamobagu.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.