Reforma Agraria BPN Minsel Pacu Gairah Pemberdayaan Petani Holtikultura dan Pelaku UMKM/IKM

0
315

MINSEL,DETOTABUAN.COM – Program Pemerintah Pusat untuk meningkatkan serta memeratakan kesejahteraan masyarakat lewat Reforma Agraria benar-benar dilaksanakan dengan baik oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang ada di Sulut salah satunya BPN Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Terbukti, ribuan sertifikat (PTSL) diserahkan pada rakyat, selain itu ratusan hektar tanah HGU yang telah habis masa kontrak telah dialih fungsikan pemanfaatannya untuk rakyat, begitupun dengan status tanah Negara diareal perkantoran pemerintah disertifikasi, hingga kejelasan status hukum dilakukan untuk memberi legitimasi hak kepemilikan tanah rakyat dan Instansi pemerintahan.

Staf Khusus Gubernur Bidang UMKM, Firasat Mokodompit, SE (Kiri), Kepala BPN Minsel Deany Keinjem (Kanan)

Staff Khusus Gubernur Bidang UMKM, Firasat Mokodompit, SE mengatakan, Kepala Kantor (Kakan) BPN Minsel Deany Sonny Keintjem bahkan, tercatat 8 kali melakukan aktifitas koordinasi mulai dari pihak Pupuk kaltim, pihak perbankan (BSG dan Mandiri), PPI- Jasindo, pelaku UMKM bersama Field staff yang memang dibentuk untuk lakukan pendampingan.

“Saya selaku Stafsus bahkan 3 kali diundang untuk memberikan materi tentang akses pemberdayaan dalam pengembangan kewirausahaan yang miliki kaitan dengan Pemberdayaan Pelaku Usaha oleh BPN Minsel,” ujar Firasat.

17 Pasukan Field Staff BPN Minsel Bekerja All Out Untuk Pendampingan Petani Holtikultura.

Ciri khas program dan gerakan Reforma Agraria dalam akses pemberdayaan adanya Field Staff, mereka bekerja tidak sekedar mengawasi atau lakukan pendampingan, namun mereka juga pelaku sebagai Petani penggarap.

Satu Field Staff mendampingi 50 orang petani jika asumsi antara 1 sampai 2 hektar tiap petani, maka ada 50 hingga 100 hektar yang dikoordinasikan tiap Field Staff.

Bagaimana dengan status Field Staff ?

Ternyata mereka ini direkrut BPN Minsel dan diberi Insentif bulanan 3,7 juta yang direkrut dari Petani setempat yang rata rata adalah anak muda yang berpengalaman dalam pertanian dari Desa seputaran Kecamatan Reforma agraria Modoinding, hingga tugas koordinasinya diseputaran lahan para petani binaan lebih efisien dan tepat sasaran.

PERJUANGKAN SERTIFIKAT P-IRT

P-IRT atau Produk Industri Rumah Tangga, adalah salah satu persyaratan utama dalam memproduksi makanan kemasan.

Dari kunjungan keduanya di Modoinding, Firasat mengakui beberapa kali dirinya dan Pak Keintjem, mendapatkan keluhan para pelaku UMKM/IKM, dimana mereka hingga kini tidak miliki izin, yang menjadi masalah, adalah tertutupnya pasar mereka jika produknya dibawah ke Manado, karena tidak miliki nomor terdaftar P-IRT.

Selain P-IRT, ada juga dua masalah dasar para pelaku UMKM IKM diataranya Packaging (Kemasan) dan dapur Processing yang harus segera dicarikan solusi.

Untuk masalah pertama kata Firasat, Kakan BPN Minsel telah mengusulkan ke BPN Pusat untuk ketersediaan budget laksanakan Bimtek P- IRT.

Hal ini mendapat acungan jempol pelaku usaha sekaligus berbagai pihak, karena izin ini sangat sangat didambakan.

Selaku stafsus Gubernur, Firasat memberikan apresiasi dan support untuk Kakan BPN Minsel, dimana dengan berbagai gebrakannya yang mampu memudahkan tugasnya selaku mata dan telinga Gubernur.

“Kami berdua selalu diskusikan berbagai masalah petani dan UMKM, karena memang keduanya (Petani dan UMKM), tidak bisa dipisahkan, PETANI adalah bapaknya dan Pelaku UMKM adalah Ibunya, sebagaimana hasil Petani Kentang di buat miliki Value Addit ( Nilai Tambah) harganya buat Keripik Kentang, Resoliss Kentang, Cake kentang ( Inovasi),” ujar Firasat.

Kedepan kata dia, ia dan Kakan BPN Minsel berencana untuk melakukan Gerakan penanaman Jahe merah untuk Export ke Jepang, setelah melakukan koordinasi dengan Kepala Perwakilan BI sulut Arbonas Hutabarat dan Kepala dinas Pertanian sulut Ir. Novly Wowiling.

Firasat mengatakan, dengan meningkatnya Export Sulut, diharapkan PE SULUT 8,4 Persen Triwulan II ini bisa dipertahankan hingga akhir 2021. Dimana target 5,5 Persen 2021 sudah terlampaui.

“Ini semua tak lepas dari dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut (ODSK), sehingga hari ini UMKM IKM lebih bergeliat dengan dukungan perbankan yang rekomended, sebab itu kami semakin Optimis Sulut akan lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.

(Tio)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.