Bangkitkan Kesenian Tradisional Jadi Fokus Masukan OPD dalam FGD yang Digelar Bappeda Bolmong

0
30
Bappeda Bolmong Menggelar FGD Tentang Kajian Kesenian Tradisional di Bolmong. (Foto: Ist)

 

BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bolaang Mongondow (Bolmong), menggelar Fokus Group Discussion (FGD) tentang kajian kesenian tradisional di Bolmong, Senin, (20/09/2021).

Tenaga ahli yang juga tokoh Budayawan Bolmong Chairun Mokoginta merupakan pemateri FGD. Dan dihadiri sejumlah perwakilan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bolmong, diantaranya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga I Wayan Mudiyasa, Sekretaris Dinas Pendidikan Steven Tandayu, Dinas Pariwisata, Kepala Dinas P3A Farida Mooduto.

Tak hanya itu, perwakilan dari kecamatan yakni Kecamatan Bolaang Timur Agus Manoppo Mewakili Camat, dan sekretaris Kecamatan Bolaang Miftahul Jannah mewakili Camat, Camat Sang Tombolang, Camat Passi Timur, dan Camat Bilalang juga mengikuti kegiatan itu.

Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappeda Bolmong Ahmad Yunus Mokoginta mengatakan, saat ini FGD ke tiga kali pertemuan tentang kajian kesenian tradisional di Bolmong.

“FGD hari ini laporan akhir penyusunan kajian kesenian tradisional yang nanti hasilnya akan menjadi rekomendasikan untuk jadi dasar nomenklatur untuk dialokasikan dalam APBD tahun berjalan di setiap OPD di Bolmong yang terkait,” katanya.

Ini kata Yunius, untuk membangkitkan dan melestarikan kesenian tradisional di Bolmong. “Kita harus akui ada beberapa kesenian di Bolmong sudah mulai punah karena tidak dilestarikan,” aku dia.

Ditambahkan, ada beberapa rekomendasi kesenian tradisional kedepan nantinya ditindak lanjuti oleh dinas yang terkait. Seperti, dinas pariwisata diantaranya sosialisasi kegiatan kesenian Bolmong, sertifikasi tokoh adat, pembangunan rumah adat Bolmong. “Ini sekedar draf jika masih ada yang dirubah masih akan dirubah untuk finalisasi akhir,” ujarnya.

Sementara di Dinas Pendidikan draf yang diusulkan masing-masing pengadaan alat musik tradisional, pelatihan guru, pelatihan guru kesenian baik di SD dan SMP, pembentukan pemuda pecinta kesenian tradisional. Sekaligus diberikan pelatihan dan diberikan bantuan.

Di tempat yang sama, tokoh pemuda budayawan Ewin Mokodongan meminta, kepada para ahli budayawan agar ada pustaka buku atau literasi tentang kesenian tradisional di Bolmong. “Ini perlu ada literasi baik disediakan untuk pelajaran muatan lokal (Mulok) ditingkat SD, SMP dan SMU,” katanya.

Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga I Wayan Mudiyasa. Ia berharap ada pelajaran mulok, minimal setiap hari mengucapkan bahasa Mongondow. Selanjutnya ada atraksi seperti tampilkan kesenian tradisional. “Jika ada kunjungan dari wisatawan maka tampilkan kesenian tradisional Bolmong,” tambah Wayan.

Sementara itu, perwakilan Kecamatan Bolaang Timur Agus Manoppo meminta harus ada setiap tahun digelar seminar adat di Bolmong. Ini agar generasi yang akan datang tahu tentang adat Bolmong. “Ini penting agar adat istiadat di Bolmong tidak punah,” pintah Agus.

Kadis P3A Farida Mooduto prihatin, ada beberapa adat seperti kawin-mengawin yang dilakukan oleh lembaga adat di desa di persingkat. Ia berharap, ini perlu ada sosialisasi oleh tenaga ahli untuk memberikan penjelasan kepada pemerintah desa agar proses adat dilakukan secara baik sesuai dengan leluhur kita dahulu.

“Kita ini daerah adat tapi banyak kasus tentang pelecehan pada perempuan di Bolmong. Ini dikarenakan desa tidak kuat aturan adatnya,” tambah. (Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.