Pemkab Bolsel dan STIKES BAKTARA Gorontalo Sepakat Lakukan Kerjasama

0
408

BOLSEL,DETOTABUAN.COM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bakti Nusantara (BAKTARA) Gorontalo melakukan kesepakatan kerjasama, Rabu (01/09/2021) tadi.

Kesepakatan kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum Of Understanding (MoU) yang ditandatangi langsung oleh Bupati Bolsel H. Iskandar Kamaru, SPt dan Ketua Stikes Baktara Gorontalo Hartati Inaku, SKM, MKes, di Rumah Jabatan Bupati, Desa Soguo Kecamatan Bolaang Uki.

Kepada awak media, Bupati H. Iskandar Kamaru SPt menegaskan, Kesepakatan ini berisi tentang Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Kabupaten Bolsel khususnya Bidang Kesehatan.

“Dengan ditandatanganinya kerjasama ini, kedepan pihak Kampus, siap memfasilitasi dan melayani mahasiswa putra-putri Bolsel,” sebut Bupati.

Sementara itu, Ketua Stikes Baktara Gorontalo, Hartati Inaku SKM, MKes menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pemkab Bolsel sehingga kerjasama ini bisa terjalin.

“Dengan adanya kesepakatan kerjasama ini, maka STIKES Bakti Nusantara Gorontalo siap melayani calon mahasiswa dari Bolsel,” ujarnya.

Hadir dalam penandatanganan kesepakatan kerjasama itu diantaranya, Kabag Hukum Pemkab Bolsel Kadek Wijayanto SH, Kabag Prokopim, jajaran pimpinan STIKES bersama beberapa Mahasiswa STIKES asal Bolsel.

Diketahui, STIKES Bakti Nusantara Gorontalo merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Provinsi Gorontalo yang memiliki Program Studi Diploma III Rekam Medis & Informasi Kesehatan dan Program Sarjana S1 Ilmu Gizi.

Dua program studi unggulan tersebut telah terakreditasi LAM-PTKes yang memungkinkan lulusannya, langsung bekerja di berbagai sarana pelayanan kesehatan.

Tak tanggung-tanggung, instansi yang dijadikan tempat Praktik Lapangan Kerja bagi para mahasiswa kedua program studi ini adalah instansi-instansi kesehatan terbaik dan bertaraf internasional, yaitu Rumah Sakit Internasional Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Rumah Sakit Internasional Dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur.

Dengan diwajibkannya instansi-instansi kesehatan seperti rumah sakit, klinik kesehatan, maupun puskesmas mendigitalisasi semua data-data rekam medis menyebabkan tingginya kebutuhan akan Lulusan RMIK jenjang Diploma.

Begitu pun dengan pencanangan Pemerintah Satu Desa Satu Tenaga Gizi menyebabkan tingginya kebutuhan akan lulusan Ilmu Gizi.

(Tio)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.