Berulang Kali Dikembalikan Warga ke Tengah Laut, Paus Orca yang Terdampar di Pinggir Pantai Inobonto Terus Kembali ke Darat

0
783
Seekor Paus Pembunuh (Orcinus Orca) yang Terdampar di Pinggir Pantai Inobonto. (Foto: Ist)

BOLMONG,DETOTABUAN.COM– Warga pesisir pantai di Inobonto, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dikejutkan dengan ditemukannya seekor Paus Pembunuh (Orcinus Orca) yang terdampar di pinggir pantai, Rabu (24/06/2020) pagi.

Terinformasi dari seorang warga sekitar, awalnya ia mendengar teriakan di pinggiran pantai tepat di belakang rumahnya. “Setelah di cek, tenyata ada ikan ini yang terdampar. Itu sekitar pukul 05.00 Wita,” ungkapnya.

Ia bersama warga pun sudah berupaya mengembalikan mamalia ini ke tengah laut dengan cara mengring paus itu menggunakan perahu katinting ke tengah laut, namun paus tersebut selalu saja kembali ke darat. “Hingga pukul 13.00 sore tadi, Paus ini selalu saja kembali ke darat, meskipun selalu didorong warga menuju laut,” jelasnya.

Sebelumnya, warga mengira mamalia jenis paus orca, dengan panjang sekira 2 meter dan berat 114 kilogram di tepi pantai itu adalah ikan lumba-lumba.

Hingga sore tadi terpantau paus tersebut masih berada di pinggiran pantai dan dikerumuni warga. Bahkan ada pula yang mengabadikanya dengan foto dan video dan dibagikan ke media sosial.

Kejadian seperti ini juga dieketahui baru pertama kali terjadi di Inobonto. “Selama ini baru sekarang ada lumba-lumba yang terdampar di laut Inobonto,” kata Li’ warga setempat.

Mamalia jenis paus orca merupakan spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba. Menurut Dosen pengajar di Fakultas Perikanan Universitas Samratulangi (Unsrat) Dr. Ir Suria Darwisito, Msc menyebut, kasus terdamparnya paus orca ini merupakan kejadian pertama di Sulut.

“Sejauh yang saya ketahui, ini kali ke dua setelah sebelumnya hal ini juga sempat terjadi di Flores Timur. Untuk Sulut sendiri, ini merupakan pertama kali terdamparnya spesies jenis Orca. Paus ini bukan jenis keluarga lumba-lumba biasa, ini jenis paus pembunuh dan pemburu mamalia laut,” ujarnya dikonfirmasi via Whatsapp.

Ditambahkan, alasan mendasar yang menyebabkan terdamparnya paus itu dikarenakan, hilangnya sensor atau navigasi dari spesies tersebut, sehingga menyebabkan hilangnya radar dan terpisah dari kerumunannya.

“Selain itu, penyebab lainnya yaitu pengaruh faktor alam yang tiba-tiba berubah. Seperti perubahan iklim cuaca ekstrim dan gempa bumi, nah akibat dari rusaknya navigasi mamalia itu membuatnya mencari pesisir pantai dan menepi ke daratan,” ungkap dia.

Panutnya, paus orca ini sulit dikembalikan ke tempatnya karena navigasi bersama kewanannya sudah terganggu, apalagi sudah dikerumuni orang-orang, bisa saja dia stres.

“Yang saya khawatir, jika mamalia ini terus saja dikerumuni dan dipegang-pegang warga, dia bisa saja stres dan menggigit, atau lebih parahnya mati,” jelas Surya. (Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.