BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Muncul kabar, sebanyak 5 pimpinan LSM Bolmong Raya melayangkan laporan ke Presiden RI, terkait dugaan perusakan Mess PT. Conch North Sulawesi Cement (CNSC).
Terinformasi salah satu poin penting dalam laporan tersebut adalah meminta Presiden RI Joko Widodo memberhentikan Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) dari jabatannya sebagai Bupati dengan tidak hormat.
Belum diketahui dengan jelas, motif dari sekelompok LSM ini, hingga berani mengangkangi amanat 89.081 suara rakyat bolmong yang telah memilih YSM-YRT pada 15 Februari 2017 lalu.
Sontak saja, gerakan para LSM itu membuat geram para pendukung Yasti. Firasat Mokodompit, salah satu tokoh masyarakat Bolaang Mongondow dengan tegas menyatakan bahwa, bahwa orang orang yang melaporkan Yasti hanya para begundal barisan sakit hati, yang ingin menciptakan instabilitas daerah, dengan tidak menghormati supremasi hukum, mengawal kepemimpinan 5 tahunan.
“Saya pikir mereka ini para begundal barisan sakit hati bertameng LSM, mereka lupa bahwa Bupati lakukan tindakan tegas terhadap PT. Conch Cement atas Perintah undang-undang dan demi menegakkan aturan,” sindirnya.
Firasat menduga, apa yang dilakukan para LSM ini adalah sebuah konspirasi untuk menjatuhkan Bupati.
“Memangnya semudah itu di otak para LSM minta Presiden memberhentikan Bupati, Kapasitas apa yang mereka miliki,” kata dia.
Lanjutnya, jika selama ini para LSM itu selalu mengatasnamakan Supremasi Hukum, justru tindakan mereka melayangkan laporan ke Presiden, telah menginjak-injak hukum itu sendiri. “Mereka sudah terlalu jauh masuk ke wilayah Politik yang tanpa sadar telah ‘meninjak-injak’ hukum itu sendiri,” bebernya.
Meski demikian, ia mengaku sudah mengetahui siapa-siapa aktor dibalik tindakan para LSM itu. “Saya tau aktor dibalik tindakan LSM ini, mereka sudah ditunggangi penumpang gelap para Post Power Sindrom yang hanya inginkan Instabilitas. Mereka hanya umbar Kebencian karena ada agenda Gelap mereka yang tidak disadari para LSM ini,” tukasnya. (#)
