Detotabuan.com,BOLMUT – Panitia pelaksana kegiatan Drag Race Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terancam berurusan dengan hukum. Pasalnya, kegiatan tersebut diduga mencatut dan menggunakan logo resmi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tanpa izin dari pengurus yang sah.
Menanggapi hal itu, Ketua PWI Kabupaten Bolmut, Patris Babay, dengan tegas menyampaikan bahwa pihaknya akan melaporkan panitia pelaksana ke aparat penegak hukum sebagai bentuk langkah tegas menjaga marwah dan hak organisasi.
“Kami akan segera melaporkan panitia pelaksana Drag Race ke pihak berwajib atas penggunaan logo PWI tanpa izin. Ini sudah mencederai nama baik organisasi dan melanggar aturan yang berlaku,” ujar Patris Babay, Senin (20/10/2025).
Patris Bilang, tindakan panitia tersebut sangat disayangkan karena dilakukan tanpa koordinasi dengan PWI Bolmut maupun PWI Sulawesi Utara sebagai induk organisasi resmi.
“Logo PWI adalah simbol kehormatan profesi wartawan. Tidak boleh digunakan sembarangan apalagi tanpa seizin pengurus yang sah. Ini bentuk pelanggaran etik dan patut ditindaklanjuti secara hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Patris , langkah pelaporan ini bukan semata untuk menghukum, melainkan memberikan efek edukatif agar ke depan tidak ada lagi pihak yang dengan mudah menggunakan atribut organisasi tanpa dasar hukum yang jelas.
“Kami menghargai kreativitas dan semangat anak muda dalam menggelar kegiatan, tapi semua harus sesuai aturan. Jangan sampai nama PWI diseret ke dalam kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan dunia jurnalistik,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PWI Sulawesi Utara, Voucke Lontaan, turut memberikan dukungan atas langkah yang diambil PWI Bolmut. Ia menegaskan bahwa setiap penggunaan nama dan logo PWI harus mendapatkan izin resmi dari pengurus yang sah.
“Kami mendukung sikap tegas Ketua PWI Bolmut. Ini langkah benar untuk menjaga martabat organisasi. PWI bukan lembaga komersial yang bisa dicatut namanya seenaknya,” tegas Voucke.
(Ipul)
