Bersama BKSDA dan WCs, Pemkab Bolsel Gelar Pelatihan KBKT

0
54

BOLSEL,DETOTABUAN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara dan Wildlife Conservation Society (WCS) – Indonesia Program, menyelenggarakan pelatihan Kajian Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) Tingkat Lanskap se-Kabupaten Bolsel, Selasa (4/02/2020) kemarin.

Kegiatan yang berlangsung hari ini hingga 6 Februari 2020 itu, dibuka oleh Bupati Bolsel Hi. Iskandar Kamaru, SPt yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi, Rikson Paputungan, S.Pd, M.Pd.

Rikson, ketika membacakan sambutan Bupati menyampaikan, bahwa kajian ini sangat penting untuk menjadi dasar informasi perencanaan pembangunan wilayah berkelanjutan di Kabupaten Bolsel.

“Utamanya yang berkaitan dengan penataan ruang yang menjamin daya dukung dan daya tampung wilayah bentang alam Bolsel, sehingga kajian nilai konservasi tinggi perlu dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses penyusunan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) daerah, dan dapat menjadi acuan penting berbagai dokumen kebijakan dan rencana program Kabupaten Bolsel,” ujarnya.

Lebih lanjut kata dia, Pemerintah daerah kabupaten Bolsel telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan inisiatif yang tinggi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Bentuk komitmen akan kelestarian lingkungan ini, salah satunya dinyatakan dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Nomor 78 tahun 2018 tentang Penataan Kawasan Pengungsian Satwa dan Keputusan Bupati nomor 289 tahun 2019 tentang pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Hidupan Liar Tanjung Binerean,” sebutnya.

Sementara itu, Iwan Hunowu mewakili Country Director – WCS Indonesia Program mengatakan, komitmen Pemda Kabupaten Bolsel yang sangat tinggi akan pembangunan yang berkelanjutan dan kelestarian lingkungannya untuk dapat didorong bersama semua pihak.

“WCS sebagai mitra pemerintah melihat bahwa kajian kawasan dengan pendekatan KBKT ini dapat menjadi alat perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah lanskap Bolsel yang menghasilkan keseimbangan pemanfaatan secara ekonomi, ekologi dan budaya berkelanjutan,” terangnya.

Sekedar informasi, kegiatan ini dilaksanakan dengan tim pelatih praktisi kajian KBKT termasuk dari WCS Indonesia Program, Tropenbos Indonesia dan Ideas.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.