Sekretaris Komisi III dan Kejaksaan Sidak Gudang Bulog

0
738
Sekretaris Komisi III dan Kejaksaan Sidak Gudang Bulog
Sekretaris Komisi III DPRD KK dan Personil Kejaksaan saat sidak di Gudang Bulog.
KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM – Sekretaris Komisi III Herry Frangky Coloay (Hercol) bersama dua personil Kejaksaan Negeri Kotamobagu masing-masing Kepala Seksi Intelejen (Kasie Intel) Evans Sinulingga, SH dan Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Bulog Kelurahan Mogolaing, Rabu (15/6) pagi tadi.
Pantauan detotabuan saat sidak, Hercol bersama dua petinggi Kejari Kotamobagu itu langsung memeriksa gudang serta mengambil sampel beras Bulog, yang saat itu baru saja masuk gudang.
Sekretaris Komisi III Herry Frangky Coloay, Kasie Intel Kejaksaan, Kasie Datun mengkrioscek data penyaluran Raskin ke Kepala Subdivre Bulog BMR, Bangsawan Nuddin.
Sekretaris Komisi III Herry Frangky Coloay, Kasie Intel Kejaksaan, Kasie Datun mengkrioscek data penyaluran Raskin ke Kepala Subdivre Bulog BMR, Bangsawan Nuddin.
Coloay sempat mempertanyakan soal tidak adanya cap disebagian stock beras Bulog. “Jadi beras Bulog, kalau sudah masuk gudang harusnya ada Cap, itu menandakan jika beras tersebut sudah melalui tahap pemeriksaan, apakah mutunya memenuhi syarat atau tidak, itu sesuai Perpres Nomor 5 Tahun 2015, tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah,” ujar Politisi Gerindra itu.
Coloay mengaku heran. Pasalnya, sebagaimana pengakuan pihak ketiga, beras yang mereka beli itu langsung dari tempat penggilingan. Sementara, sampel yang diambil menunjukkan kualitas beras mirip beras Vietnam, yang biasa disalurkan pihak Bulog untuk operasi pasar.
Tempat pengepakan pihak ketiga di Gogagoman milik Haji Zainal Mokodompit.
Tempat pengepakan pihak ketiga di Gogagoman milik Haji Zainal Mokodompit.
“Jangan sampai kita menemukan bukti bahwa beras-beras yang masuk ini merupakan beras arus balik (Beras Bulog yang disalurkan ke Desa/Kelurahan/Operasi Pasar), sementara subsidi dari pemerintah sebesar Rp 7.300 per kilogram dimainkan,” kata Hercol.
Sementara itu, Haji Zainal Mokodompit selaku pihak ketiga, berkilah jika beras yang mereka beli seharga Rp 7.300 perkilogram itu, merupakan beras Vietnam.
“Jadi beras kami tampung ini berasal dari tempat penggilingan. Kami menyediakan beras sesuai permintaan pihak Bulog, soal banyaknya itu diatur dalam dokumen kontrak yang ditandatangani oleh kami selaku pihak ketiga (Penyedia/pengumpul) dan pihak Bulog,” terang Haji Zainal.
bulog4Meski demikian ia tak berani membocorkan lokasi penggilingan tempat ia mengumpulkan stock beras tersebut. “Masalah kwalitas yang penting memenuhi standar, intinya kami memenuhi stock dulu sesuai permintaan pihak Bulog,” ujarnya.
Kasie Intel Evans Sinulingga mendesak, Kepala Bulog Subdivre Bolmong Raya, Bangsawan Nuddin, untuk memberikan seluruh dokumen berkaitan dengan jumlah penyaluran Raskin di Kotamobagu serta bukti kontrak dengan pihak ketiga.
Nuddin berjanji, permintaan dokumen tersebut akan diserahkan dalam waktu dekat.

(Tim)

 

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.