Selain Barometer Kerukunan Antar Umat Beragama, Dumoga Utara Layak Dijadikan Pusat Wisata Kuliner

0
274

BOLMONG,DETOTABUAN.COM— Kecamatan Dumoga Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), menyimpan banyak potensi yang bisa dikembangkan yang bisa mengsupport nama daerah.

Selain, salah satu daerah yang menjadi barometer kerukunan umat beragama di Sulwasesi Utara (Sulut). Dumoga Utara, juga dangat kaya akan pengetahuan di bidang kuliner.

Buktinya, pada 17-18 Agustus belum lama ini, Pasar Kuliner Dumoga Utara digelar di Desa Mopuya Utara I. Kegiatan yang menarik banyak simpati itu pun, berlangsung sukses.

Bisa diperkirakan, ada ratusan juta uang yang berputar di Pasar Kuliner Dumoga Utara itu. “Iya, meski tak bisa ditaksir berapa persis nominalnya, namun kami bisa pastikan ratusan juta uang yang berputar,” kata Camat Dumoga Utara Hamandu Mamonto SPd MSi.

Menurutnya, kegiatan seperti ini penting dilakukan dalam rangka mempromosikan potensi kuliner yang ada di Dumoga Utara.  “Selain dikenal sebagai barometer kerukunan dan keberagaman, Dumoga Utara memang banyak kuliner yang belum diketahui masyarakat. Ini adalah momen yang tepat,” katanya.

Sementara itu, kepala Cabang Pembantu Bank SulutGo Mopuya Jerry Tuuk SE mengatakan, menu-menu kreatif dan inovatif yang ditampikan para pelaku usaha kuliner di Dumoga Utara ini menjadi salah satu senjata utama untuk mendongkrak penjualan di Pasar Kuliner Dumoga Utara.

“Menu yang ada di Pasar Kuliner ini terlihat sederhana. Namun, saat diolah dengan beragam inovasi dan kreatifitas, nilai bisnisnya naik. Yang penting unsur-unsur lain seperti rasa enak, kebersihan, dan keramahan penjualnya tetap dipertahankan,” kata Jerry.

Sejumlah pelaku usaha kuliner juga terlihat kewalahan melayani pembeli yang membludak. Bahkan, ada yang bolak balik ke rumah mencari bahan menu yang kehabisan.

“Omsetnya naik drastis, sebanding juga dengan capeknya. Saya sampe’ bolak balik mencari bahan menu yang kehabisan,” kata Lek Har, penjual menu krepes, sempul, dan sostel.

Ketua panitia Pasar Kuliner Matris Pakaya mengatakan, kegiatan ini memang baru pertama kali digelar. “Kami hanya ingin memperkenalkan sebagian kuliner yang ada di Dumoga Utara, apalagi ada momen bersamaan dengan karnaval. Persiapannya hanya seminggu, termasuk menghubungi para pelaku usaha-usaha kuliner,” kata Matris.

Tak hanya itu, sekretaris panitia Wanti Indira Toligaga SAB mengatakan, panitia mengunjungi terlebih dahulu para pelaku-pelaku usaha kuliner. “Kami sempat down di hari rapat pelaku kuliner hari Rabu tanggal 14 agustus lalu. karena dari daftar yang kami kunjungi dan berikan undangan, ada yang berhalangan dan membatalkan kesediannya. Kami juga mohon maaf kepada para pelaku usaha kuliner yang belum terakumulasi kali ini, dengan segala keterbatasan tenaga dan dana,” kata Wanti.

Sejumlah pengujung mengutarakan, hal seperti ini tentu harus mendapat perhatian penuh dari pemerintah daerah. “Kegiatan ini sangat baik, lebih baik lagi apabila ini dikembangkan sebagai wisasata kuliner oleh pemerintah, hal-hal seperi ini yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk lebih dikembangkan. Toh kalau Bolmong sudah punya sejumlah wisata kuliner, bisa menarik para wisatawan luar berkunjung ke Bolmong,” tutur sejumlah pengunjung.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Ulfa Paputungan mengatakan, untuk kegiatan pasar kuliner di Dumoga Utara memang belum sempat terbantu.

Namun kata dia, pihaknya akan memikirkan pengembangan wisata kunliner ini. “Nantinya kita akan rencakan untuk pengembangan wisata kuliner di Dumoga Utara ini. Mereka benar-benar kreatif, dan ini nantinya akan mengarah ke tempat wisata kulner di Bolmong,” jelasnya.

Lanjutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan Pelatihan Pemandu Wisata Kuliner. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi individu maupun kelompok yang bergerak di bidang industri pariwisata kuliner di Bolmong.

“Kegiatan ini akan dilaksanakan di Hotel Sapa Dia Kotamobagu dengan jumlah sebanyak 60 peserta yang kesemuanya berasal dari Bolmong. Instruktur kegiatan ini berasal dari Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Utara dan Staf Ahli Gubernur Bidang Pariwisata,” ucapnya.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak posisi wisata kuliner Bolmong karena popularitasnya belum setenar wisata alam.

Pihaknya mengakui bahwa untuk wisatawan mancanegara kebanyakan menuju ke Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) dan beberapa spot wisata alam yang tersebar di Bolmong. Untuk wisata kuliner, pihaknya akan memperkenalkan kepada wisatawan. “Nanti kalau ada tamu-tamu dari luar, kita akan bawa ke klaster-klaster kuliner yang tersedia,” katanya mengakhiri. (Ind)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.