Sosok Penggiat Donor Darah ‘Annie Dondokambey’ Resmi Nahkodai PMI Sulut, Firasat : Beliau Sudah Banyak Berbuat

0
377

SULUT,DETOTABUAN.COM – Annie Dondokambey resmi terpilih sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulut. Kakak dari Gubernur Olly Dondokambey itu terpilih secara aklamasi dalam musyawarah provinsi PMI Sulut yang dihelat di Graha Gubernuran, Selasa (9/3/2021) kemarin.

Sebelum terpilih sebagai Ketua PMI Sulut, wanita kelahiran 28 Juli 1954 ini sudah aktif dalam tugas kemanusiaan di PMI. Ia bertugas sebagai Ketua Giat Donor Darah PMI Sulut.

Tugas ini dilakoninya untuk memenuhi kebutuhan darah di Provinsi Sulut. Di bawah kepemimpinannya, PMI pun aktif menggelar kegiatan donor darah.

Wanita bergelar Master Hukum ini, juga punya karir profesional mentereng, ia tercatat sebagai Direktur Keuangan PT. Manado Karya Anugerah, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.

Wakil Ketua PMI Sulut Bidang Penanggulangan Bencana, M. Firasat Mokodompit, SE mengatakan, mekanisme pengambilan keputusan aklamasi sudah sesuai dengan 34 Tatib yang mana dimungkinkan bila dalam 2 tahapan proses Pencalonan tidak ada yang mendaftar sebagai calon ketua.

“Tahapan pemandangan umum 15 pengurus kabupaten kota sampaikan Menerima Pertanggung jawaban kepemimpinan Steven Kandouw dan mendukung Annie Dondokambey sebagai calon ketua PMI Sulut,” ujarnya.

Lanjutnya, tahapan mendaftar calon hanya ibu Annie yang memasukkan kesediaan mencalonkan Ketua PMI Sulut, hingga disampaikan ke pimpinan sidang yakni James Karinda dan dirinya, bahwa sesuai dengan AD/ART dan Tatib maka Calon diberikan kesempatan sampaikan kesediaan.

Setelah itu tetapkan Formatur yang terdiri Ketua terpilih, Ketua PMI Bitung, Ketua PMI Sitaro, Ketua PMI Kotamobagu dan Steven Kandouw bersama H.M. Muas, SH sebagai Ketua PMI Pusat bidang Organisasi.

“Mulusnya proses Musprov dan Persidangan tak lepas dari Sikap Legowo pak Steven Kandouw, demikian halnya pemegang hak suara 15 kabupaten kota. Mereka tau persis Kinerja Ibu Annie Dondokambey yang di stigmakan tiada hari tanpa donor darah,” beber Firasat.

Dalam suasana Pandemi Covid-19 tak hentinya beliau dan tim yang didampingi Heidy lumingkewas dan kawan kawan mendatangi Instansi TNI, Polri, Pemprov dan SKPD untuk jadwalkan Donor darah melalui Tim Giat Donor Darah yang dipimpin ibu Annie.

“Kami sendiri sebagai Pengurus PMI Sulut Bidang Penanggulangan Bencana, bangga kinerja tim giat, dimana PMI dalam situasi pandemi tunjukkan jati diri membantu sesama melalui donor darah memang terjadi kelangkaan, dimana UPTD PMI Sulut tak mampu penuhi kebutuhan darah yang sebulan nya butuh 1500 kantong darah.,” tambahnya.

Dua strategi tuk penuhi harapan rakyat tim giat tiap hari jemput bola dan meminta keluarga menyiapkan donor darah pengganti. Solusi ini bisa mengatasi permintaan pasien akan darah.

Selain itu kata Firasat, Ibu Annie Dondokambey terpilih Karena 3 hal yang pertama Dedikasi beliau terhadap Kemanusiaan yang selama 2016-2021 tak henti lakukan Donor Darah dengan slogan “Tiada Hari Tanpa Donor Darah”

Kedua, Selaku Wakil sekretaris PMI SULUT 2016-2021, beliau pengurus aktif yang turun bersama ke 15 Kabupaten Kota dlm kegiatan Melantik Komunitas Giat Donor Darah kabupaten kota maupun kegiatan dalam Rangka Respons TDB dan Pelantikan pengurus.

Dan yang terakhir, Kapabilitas dan Kapasitas Mumpuni yang mampu komunikasikan jaringan Relawan dan koordinasi dengan Instansi pemerintah dan Swasta serta perbankan.

“Tidak banyak yang tau, namun kiprah beliau sebagai sosok Peduli Kemanusiaan tidak mau di ekspose, karena kata Ibu Annie Kegiatan Kemanusiaan dan Giat donor itu adalah Ibadah pelayanan sesama umat,” ujarnya.

Mengutip pernyataan Steven Kandouw, menurut Firasat, tugas Kemanusiaan itu tanpa batas Periode, parameter penugasan dan kesiapan fisik hal utama jadi penilaian. Angin boleh berubah arah namun pohon PMI harus tetap tegak.

“Ketum PMI pak Jusuf Kalla saja sudah memasuki periode ke 3, karena AD/ART PMI memungkinkan untuk itu tidak dibatasi, terpenting komitmen pelayanan membantu banyak orang menjadi roh marwah Pengabdian bagi PMI apalagi kerja PMI juga tidak dibayar,” ungkapnya.

Steven Kandouw juga Kata dia, tidak pernah memanfaatkan jabatan untuk kepentingan politik.

“Pak Steven telah mengajarkan pada kita hakekat Independensi PMI dan juga Netralitas. Dan itu terbukti, dimana dua kali prosesi Pilgub Sulut 2015 dan 2020 beliau tidak pernah Manfaatkan dan atau gunakan PMI sebagai alat politik atau keberpihakan yang sifatnya harus, padahal beliau adalah Ketua PMI Sulut,” ungkap Firasat yang juga menjabat sebagai Staff Khusus Gubernur Bidang UMKM itu.

Menurutnya, sikap menjaga marwah PMI inilah mendapat berbagai apresiasi, hingga bisa dikatakan sukses excellent pimpin PMI sulut.

Orientasi peningkatan kapasitas kebencanaan, pengembangan SDM markas hingga Pemanfaatan hibah kabupaten/kota menjadi atensi luar biasa Steven Kandouw hingga media pertanyakan “Bapak baru satu periode dan Sukses emban tugas sebagai Ketua, Kenapa tidak mencalonkan lagi?

Jawaban singkatnya sungguh mencengangkan. “Karena saya sudah 15 tahun urus PMI, saya kehendaki regenerasi kepemimpinan dan saya memintakan kesediaan Ketua Giat Donor Darah Sulut maju gantikan saya.”

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.