Hadiri Peringatan Hari Anak Nasional, Bupati : Hargai dan Hormati Hak Anak Tanpa Diskriminasi

0
73

BOLSEL,DETOTABUAN.COM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2020 yang dirangkaikan dengan Apel kerja tenaga Kesehatan ASN dan THL di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Bolsel, bertempat di Lantai III Kantor Bupati, Kamis (23/07/2020) tadi.

Kegiatan dengan tema, Melalui Momentum Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi, Negara Maju, dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Bupati Bolsel, Hi. Iskandar Kamaru, S.Pt dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, meski ditengah mewabahnya pandemi Covid – 19.

Peringatan ini kata Bupati, hendaknya dimaknai sebagai bentuk kepedulian seluruh bangsa Indonesia, terhadap perlindungan anak Indonesia, agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong keluarga sebagai unsur utama, dalam memberikan perlindungan, sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat.

“Beberapa tantangan yang ada, dimana situasi yang tidak dapat dipungkiri yaitu Covid-19, sudah menjadi pandemi di Indonesia saat ini, akibat Covid juga, dunia telah menghadapi krisis kesehatan global, dan sosial ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, di Indonesia, kehidupan jutaan anak dan keluarga seakan terhenti, pembatasan sosial dan penutupan sekolah berdampak pada pendidikan, kesehatan mental dan akses kepada pelayanan kesehatan dasar, resiko mengalami eksploitasi dan pelecehan pun melonjak, baik bagi lelaki maupun perempuan,” ujar Bupati.

Untuk itu, Bupati mengajak seluruh lapisan masyarakat agar dapat bersama sama berpartisipasi secara aktif, untuk meningkatkan kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak hak anak tanpa diskriminasi dan memastikan segala hal terbaik, untuk anak dalam hal pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Hari Anak Nasional harus dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kepedulian semua warga bangsa Indonesia, baik orang tua, keluarga, masyarakat, Dunia Usaha, media massa dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak agar anak indonesia dapar tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga menjadi generasi penerus yang bermoral dan berkualitas tinggi,” terangnya.

Bupati mengungkapkan, untuk Bolsel sendiri, angka Covid-19 terdapat 4 kasus positif sembuh dan 1 kasus positif yang sementara di rawat, pelaku perjalanan sampai dengan tanggal 20 Juli 2020 sebanyak 2287 orang, kontak erat 9 kasus, suspek 3 kasus baru, yang saat ini sementara di rawat di RSUD dan 17 dinyatakan sehat serta untuk probable 1 kasus meninggal dan masuk dalam daerah zona kuning, atau daerah dengan beberapa kasus, penularan lokal tanpa kelompok penularan komunitas.

“Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kasus adalah, melakukan perlindungan prinadi dengan jarak social, mencuci tangan, pakai masker dan melaksanakan gerakan hidup bersih dan sehat di masyarakat. Sering memantau kondisi kesehatan, kelompok orang, terpilih dengan kontak sosial, terutama di daerah penularan lokal terdeteksi, untuk deteksi kasus dini dan wabah, serta memberikan perlindungan maksimal, untuk medis dan paramedis,” terang Bupati.

Bupati juga mengingatkan soal pelaksanaan intervensi penurunan stunting, yang merupakan program pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kota, sebagai upaya mencegah terjadinya kondisi gagal tumbuh pada anak, yang disebabkan oleh faktor multi dimensi.

Menurut Bupati, untuk mencetak generasi yang sehat dan cerdas, langkah awal yang terpenting adalah pastikan, pemenuhan gizi ibu dan bayi, selama masa kehamilan hingga anak menginjak 2 tahun. Karena jika tidak terpenuhi, maka anak akan mengalami mall nutrisi, yang menjadi cikal bakal stunting.

“Dari 81 Desa di Bolsel, yang menjadi sasaran program kesehatan ibu dan anak tahun 2019 yakni, Ibu Hamil sebanyak 1603 orang, ibu hamil KEK sebanyak 250, kasus Baduta 0-23 bulan sebanyak 2862 dan balita (0-59) sebanyak 6078,” terangnya.

Dimana, jumlah total kasus anak yang mengalami stunting di Bolsel sebanyak 393 anak (8 %) dari total jumlah sasaran 0-59 bukan (Balita) yang ada di Kabupaten Bolsel atau 76% dari total sasaran balita yang di input pada aplikasi pencatatan dan pelaporan Gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) pencegahan stunting, dilakukan melalui intervensi gizi specifik dan gizi sensitif.

“Pada intervensi sensitif disinilah, peran masing masing perangkat daerah yang dilakukan secara konvergensi dan bersama sama, mensasar kelompok sasaran prioritas di Desa Lokus,” terangnya.

Pada acara ini juga, Bupati meresmikan gedung dan fasilitas 119 di kompleks perkantoran Panango, penyerahan secara simbolis tunjangan insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani covid 19, Penyerahan tambahan 500 Kartu BPJS bantuan dari Provinsi Sulut, Penyerahan sertifikat Imunisasi kepada juru Imunisasi Puskesmas Molibagu, penyerahan sertifikat Akreditadi utama kepada Pinolosian dan akreditasi dasar kepada Puskesmas Unggunoi serta Penyerahan Antronometri kepada puskesmas Duminanga.

Selain itu, Bupati juga mengumumkan bahwa pembayaran Tunjangan THL yang tadinya hanya teranggarkan sampai dengan bulan Juli akibat re-focusing dan re-alokasi anggaran Covid-19, maka hari ini pemda telah menyiapkan anggarannya sampai dengan bulan desember, begitupun dengan TKD bagi ASN Bolsel.

Turut hadir mendampingi Bupati diantaranya, Wakil Bupati Bolsel Deddy Abdul Hamid, Sekertaris Daerah Marzanzius Arvan Ohy, S.STP, para Asisten Setda, Kaban BKPSDM, Kadis Kesehatan, Kaban Keuangan, Kadis KBPPA, Kabag Protokol, Kakan Kesbang serta ratusan petugas kesehatan baik ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL) se Kabupaten Bolsel.

(Tio)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.