JAKARTA, DETOTABUAN.COM – Besarnya mahar bagi kader Partai Golkar yang ingin mencalonkan diri untuk calon ketua umum (caketum) Partai Golkar dinilai terlalu berlebihan. Hal tersebut sebagaimana dikatakan Politikus muda partai berlambang beringin asal BMR, Aditya Anugrah ‘Didi’ Moha (ADM) kepada detotabuan, Sabtu (23/04) saat dihubungi via telepon genggam.
“Jumlah mahar sebesar Rp 10-20 miliar justru akan menjadi pembatasan hak anggota yang ingin mencalonkan diri,” ujar ADM.
Menurut ADM, dengan alasan menghindari politik uang jelang Munas, bisa saja kebijakan itu dikeluarkan. Akan tetapi, sebaiknya tidak harus menentukan jumlahnya. Dan akan lebih baik dilakukan upaya kebersamaan, untuk menyukseskan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.
“Tidak harus di tentukan jumlahnya, Agar semua kader yang berpotensi namun secara ekonomi tidak memadai, tetap bisa berpartisipasi menjadi Cektum Golkar,” imbuh ADM yang juga merupakan personil Komisi XI DPR RI.
Lanjut ADM menjelaskan, dirinya dan sejumlah kader muda Golkar, sudah memprakarsai pengumpulan dana, yang sekarang terkumpul hampir Rp 300 juta. Dan itu murni merupakan gerakan kebersamaan kaum muda Golkar.
“Pengumpulan dana tersebut, maksudnya agar jangan sampai kesannya, ada pemasungan hak untuk anggota menjadi calon ketua umum,” pungkas ADM. (im)
