Tahun Depan, Wilayah Minim Akses Telekomunikasi di Bolsel Miliki BTS Seluler

0
91

BOLSEL,DETOTABUAN.COM – Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi. Iskandar Kamaru SPt, melaksanakan kunjungan kerja ke kantor Badan Aksesibilitas Telekomunikasi & Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Senin (15/03/2021) tadi.

Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari permohonan Pemkab Bolsel ke BAKTI, sebagai penyelenggara urusan Komunikasi dan infrastruktur telekomunikasi dalam lingkup koordinasi Kemenkominfo RI.

Bupati yang didampingi Sekda, Kadis Kominfo Aldy Gobel, jajaran dan Kabag Protokol, diterima langsung oleh Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Masyarakat dan Pemerintah, Danny Januar Ismawan di kantor BAKTI, Jakarta.

Danny Januar Ismawan menegaskan, bahwa proyek layanan pemerintah ini efektif dilaksanakan pada tahun 2022, dengan alokasi untuk Kabupaten Bolsel sebanyak 28 buah pembangunan Base Transceiver Station (BTS) seluler.

“Sedangkan untuk layanan internet akan mulai direalisasikan setelah proyek peluncuran satelit milik pemerintah di awal tahun 2022,” ujat Danny.

Sementara itu, Bupati mengharapkan agar ada keseriusan dari pihak penyelenggara Jasa Telekomunikasi untuk men-support daerah-daerah yang masih minim akses telekomunikasi/Internet khususnya Bolsel.

“Karena ada beberapa wilayah di Bolsel sangat membutuhkan suport dari BAKTI terkait akses telekomunikasi,” ujar Bupati.

Meski demikian, Bupati mengapresiasi kerja BAKTI dalam melayani kebutuhan telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Sekedar informasi, sebelumnya Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah mendatangani kontrak pembangunan 7.904 BTS dengan memprioritaskan 3T yakni di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T), serta Lokasi Prioritas (Lokpri).

Pengembangan layanan BTS dilaksanakan dengan skema pembangunan baru secara turnkey, yang mana aset infrastruktur jaringan tersebut akan dicatatkan atas nama Kementerian Komunikasi dan Informatika c.q. BAKTI.

Contoh Menara BTS

Pembangunan dilakukan  dalam 3 tahap yaitu pembangunan sebanyak 639 lokasi pada tahun 2020, 4200 lokasi pada tahun 2021 dan 3065 lokasi pada tahun 2022.

Selanjutnya, BAKTI akan berkontrak dengan penyedia infrastruktur yang merupakan technology owner (Vendor BTS) yang nantinya bertanggungjawab dalam menyediakan SITAC, pembangunan CME (Civil Mechanical Electrical), pengadaan Radio BTS 4G beserta kebutuhan Transmisi baik Fiber Optic/ Microwave dan bertanggung jawab terhadap operasional dan pemeliharaan infrastruktur (FLM / OAM) termasuk perangkat aktifnya.

Dalam proyek Program Sinyal BAKTI terdapat 3 Unit Kerja Pelaksana yang akan berpartisipasi:

1. Pemerintah Daerah/ Kabupaten memberikan usulan lokasi BTS, dimana lokasi tersebut tidak mendapatkan akses layanan telekomunikasi, untuk itu Pemda/Pemkab bekerjasama dengan BAKTI agar bisa mendapatkan akses layanan telekomunikasi, untuk itu Pemda/Pemkab turut andil dalam penyediaan lahan BTS dan fasilitasi percepatan perolehan perizinan yang dibutuhkan.

2. Operator Selular sebagai Pemilik Lisensi Kanal Frekuensi bekerjasama dengan BAKTI dalam penyediaan layanan selular dan sebagai imbal balik kepada BAKTI di mungkinkan untuk melakukan skema imbal hasil.

3. Penyedia Infrastruktur yang juga dapat disebut sebagai Technology Owner merupakan technology owner (Vendor BTS) yang nantinya bertanggung-jawab dalam menyediakan SITAC, pembangunan CME (Civil Mechanical Electrical), Power Solar panel Tenaga Surya beserta Battery Back up nya, pengadaan Radio BTS 4G beserta kebutuhan Transmisi baik Fiber Optic/ Microwave dan bertanggung jawab terhadap operasional dan pemeliharaan infrastruktur (FLM / OAM) termasuk perangkat aktifnya.

Rencananya, Program Sinyal BAKTI akan disusun dalam bentuk paket bagi peserta tender yang berminat yakni Sumatera dengan 132 desa, Nusra (456 desa), Kalimantan (776 desa), Sulawesi (536 desa), Papua dan Papua Barat (4.380 desa).

(*/Tio)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.