DeTotabuan.com, Boltim – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondouw Timur (Boltim) kembali menunjukkan perhatiannya bagi rakyat miskin di wilayahnya, melalui program bantuanRumah Tinggal Layak Huni (RTLH). Sosialisasi terkait program tersebut digelar oleh pemerintah kabupaten di gedung Sanggar Kegiatan Belajar di Desa Togid, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), pada Kamis pekan kemarin, dihadiri langsung oleh Bupati Sehan Landjar. Minggu (27/11).
Pusen Kiai, satu diantara warga Desa Togid penerima bantuan RTLH tampak serius menyimak sosialisasi yang disampaikan Bupati Sehan Landjarmaupun pihak Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Pria 76 tahun ini tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
Ditangannya, ada alat tulis, namun tak terlihat mencatat. Matanya tetap fokus ke pembicara yang berada depan. “Saya senang sekali karena dapat rumah dan tanah gratis dari Bupati,” ungkapnya
Pria bertubuh kurus ini tak menyangka diusia senja dapat memiliki tanah dan rumah cuma-cuma. “Selama ini tinggal di rumah sendiri tapi di tanah orang lain,” Dia mengaku tak sabar untuk pindah ke rumah yang dibangun pemda Boltim tersebut. “Sudah ingin pindah ke rumah itu tapi belum bisa,” ucapnya
Dia mengaku juga, tak bisa membalas budi baik pemerintah Boltim. Dia hanya bisa memanjatkan doa. “Saya bisa hanya berdoa untuk Bupati dan wakil (Bupati) agar mereka sehat-sehat memimpin Boltim,” tuturnya
Bupati Boltim Sehan Landjar dihadapan 300 penerima bantuan tersebut mengatakan pemerintahannya akan terus bekerja mengurangi beban warga miskin di Boltim. “2019, semua rakyat sudah memiliki rumah dan tanah sendiri,” bebernya
Lanjutnya juga, pemerintah akan terus memberikan bantuan RTLH kepada warga miskin. Pemda terkendala banyak warga miskin tak memiliki tanah sendiri. ö“Syarat menerima bantuan RTLH harus memiliki tanah sendiri, jadi saya harus mencari tanah yang harganya murah untuk dibagikan kepada masyarakat miskin. 11 hektare saya bagikan,” ungkapnya.
Dia juga meminta warga penerima bantuan agar tak menunggu pihak TNI yang membangun RTLH tersebut. “Bagi yang muda-muda bisa langsung membangun pondasi tanpa harus menunggu tentara,” katanya.
Dia mengingatkan kepala desa agar peduli dengan warga miskin. Dia berharap warga yang mampu ikut bergotong royong mmebangun RTLH tersebut. “Sangadi jangan tinggal diam, ajak masyarakat untuk bergotong royong membangun rumah warga miskin. Warga miskin harus mendapat prioritas utama,” tegasnya.
Dia mengingatkan penerima tanah dan rumah agar tidak menjual atau memindahtangankan bantuan tersebut. Dia akan menarik bantuan yang disewahkan atau dijual. “Bisa diwariskan hanya pewaris yang layak. Tak ada pewaris, diberikan kepada warga yang layak,” tegasnya.
Dia menargetkan 500-1000 unit rumah akan dibangun pada 2017 mendatang. “Kita akan siapkan Rp 7,5 miliar,” ucapnya.
Kepala Dinas Sosial Boltim, Syaiful Umbola mengungkapkan sebanyak 300 unit rumah yang dibiayai APBD 2016 senilai Rp 4,5 miliar. RTLH tersebut dibangun secara swakelola oleh TNI. “Hingga saat ini baru 100 unit yang hampi selesai,” bebernya.
Sosialisasi tersebut untuk memberitahu penerima terkait keterlambatan pembangunan tersebut. “Mereka tetap dapat. Rumah tak selesai tahun ini, akan dibangun pada Januari 2017,” tegasnya (Fery)