Tampak Sekot Kotamobagu dan Instansi terkait saat turun langsung di lapangan, mengidentifikasi persoalan luapan air dibadan jalan jalur II, Paloko Kinalang, Kota Kotamobagu.
KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM – Sukses meraih berbagai penghargaan di bidang lingkungan hidup, tidak membuat persoalan penataan kota di Kotamobagu selesai. Lihat saja, jika musim penghujan tiba, beberapa ruas jalan di kotamobagu hampir mirip badan sungai.
Sejumlah warga mempertanyakan kinerja pemerintahan TB-JaDi (Tatong Bara-Jainuddin Damopolii) yang meski sudah memasuki tahun terakhir pemerintahan, terkesan tidak bisa mengatasi persoalan ini.
“Harusnya pemerintah sigap melihat persoalan ini, luapan air bisa merusak badan jalan, yang akhirnya APBD hanya terus-terusan untuk memperbaiki jalan,” ujar Erik, salah satu warga yang tinggal diruas jalan Paloko Kinalang, Kota Kotamobagu.
Parahnya lagi, luapan air ini terjadi, meski hujan baru mengguyur beberapa jam. Warga menduga, pemicu persoalan ini disamping karena kecilnya ukuran drainase, juga karena penumpukan sampah diselokan yang tak mampu diatasi dinas terkait.
“Harus segera diatasi, jangan sampai penghargaan Adipura yang diterima tidak berbanding lurus dengan kenyataan dilapangan,” pungkas Erik.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotamobagu, Alex Saranaung, ketika dikonfirmasi sejumlah awak media, mengakui jika persoalan banjir ini terjadi, karena ukuran drainase yang tak mampu menampung debit air.
“Itu karena kapasitas drainase tidak mampu menampung debit air yang secara tiba-tiba melonjak drastis begitu curah hujan tinggi,” ujar Alex.
Meski demikian, Sarananung membantah, jika penyebab luapan air karena masalah sampah yang menutupi selokan. “Bukan diakibatkan oleh sampah yang menumpuk,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Sekda Kotamobagu Tahlis Gallang SIP MM mengatakan kalau pihaknya telah melakukan kordinasi lintas instansi terkait dengan banjir yang merendam beberapa wilayah di Kotamobagu. “Sudah dikordinasikan dengan instansi teknis terkait,” singkatnya. (Tr-02/Tio)
