KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM–Desa Poyowa Besar Dua Kecamatan Kotamobagu Selatan menjadi salah Desa sentra produksi telur ayam di Kotamobagu. Warga menjadikan usaha tersebut sebagai mata pencaharian.
Seperti Rafiq Endro Mokodompit (31) yang sejak 25 tahun usaha ayam petelurnya dibagun secara turun temurun. Menurutnya, prospek ternak ayam leterlur sangat menjanjikan, sebab sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat.
“Usaha telur ayam ini sudah 25 tahun berdiri, darii orang tua saya kemudian saya yang teruskan. Prospeknya cukup bagus, belum lagi langganannya sudah ada sejak lama, jadi tak perlu repot memasarkannya meski baru dalam skala kotamobagu,” ujar Endro, Rabu (18/07/2018).
Menurutnya, produksi telur yang dihasilkannya per hari bisa mencapai 42 bak yang terdiri dari 30 butir per baknya. “Jumlah ayam ada 1.700 ekor, sehari itu bisa dua kali berproduksi dengan jumlah 42 bak per hari. Harganya relatif yaitu 42 Ribu per bak, sehingga bisa mencapai 1.600 ribu pee hari,” bebernya
Meski begitu, modal yang Keluarganya keluarkan dalam merintis usaha tersebut tidaklah sedikit. Mulai dari pembuatan tempat, pembelian ayam sapai perawatannya memakan anggara sebesar 100 juta rupiah.
“Kebutuhan makanan dan juga tepat ternak ayam ini memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun, jika penghasilannya bagus, bisa- bisa tertutup dengan hasil penjualannya,” jelasnya
(*ridel)