KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM–Dana Desa dan ADD mengalami peningkatan pada tahun 2020. Pemerintah Kota Kotamobagu mengalokasikan dana sebesar Rp 22,5 milyar.
Wakil Wali Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan membuka kegiatan bimbingan teknis percepatan penataan kewenangan desa serta asistensi penyelesaian perkada dan perkades kewenangan desa, Jumat(1/11), di hotel Sutan Raja, Kotamobagu.
Menurut Nayodo, Dandes dan ADD harus digunakan untuk menunjang pencapaian visi dan misi pemerintah kota.
“Dana yang diterima desa cukup besar. Desa harus mampu berinovasi dengan anggaran yang besar tersebut,” kata Nayodo.
Dia mengingatkan sangadi agar hati-hati dalam mengelola Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
Lebih lanjut ujarnya, penggunaan DD dan ADD ini sebenarnya cukup sederhana, namun tetap harus hati-hati. Sebab, dalam konteks keuangan negara, ada koridor-koridor yang mengatur tentang penggunaannya.
Sangadi (kepala desa) merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat, provinsi dan daerah dalam hal pembangunan. Dengan mengikuti bimtek, sangadi mengetahui batas hak dan kewenangan desa.
(*)
