SULUT,DETOTABUAN.COM – Sulawesi Utara kehilangan salah satu putera terbaiknya, Edwin Kawilarang yang dipanggil Tuhan, Minggu (29/11/2020) pukul 11.15 WIB di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang. Banyak tokoh nasional yang dating melawat di rumah duka, tak terkecuali Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan, Olly Dondokambey (OD).
Calon Gubernur Sulawesi Utara ini datang ke rumah duka di Jalan Pertanian III No. 11, Lebak Bulus Jakarta Selatan. Turut hadir bersama OD, Anggota DPRD Sulut, Rocky Wowor. Saat tiba di rumah duka, OD yang dekat dengan almarhum, disambut Ibu Harumi, istri Edwin Kawilarang.
Olly pun memberikan penghiburan untuk keluarga, agar tegar menghadapi pergumulan duka.
Di mata OD, Kawilarang adalah sosok putera kawanua yang juga pengusaha dan politisi sukses di tingkat nasional. Banyak sumbangsih yang diberikan almarhum semasa hidup bagi masyarakat Sulawesi Utara. Dalam kesempatan itu, OD ikut melepas jenazah Edwin Kawilarang untuk dikuburkan ke tempat pemakaman, setelah sebelumnya dilakukan ibadah, Senin (30/11/2020).
Edwin Kawilarang dilahirkan di Bandung 20 Maret 1954. Alumni ITB Bandung ini adalah anak dari pejuang asal Sulut, Alex Kawilarang dan Ibu Petronella Isabella van Emden.
Semasa hidup, Edwin mendirikan perusahaan properti PT Bimantara Siti Wisesa, dan ikut mengembangkan pendirian Plaza Indonesia dan hotel Grand Hyatt. Almarhum juga pernah menjabat Komisaris RCTI dan ikut mendirikan Global TV serta pernah menjabat Ketua Umum REI.
Sang ayah, Alex Evert Kawilarang dikenal sebagai tokoh militer angkatan 1945 dan mantan anggota KNIL. Alex pendiri Korps Baret Merah KKO (sekarang Kopassus).
Sedangkan Edwin, selain terkenal sebagai pengusaha sukses, juga merupakan tokoh senior di Partai Golkar. Dia pernah menjadi anggota DPR RI utusan daerah Sulawesi Utara tahun 1997-1999 dan 1999-2004.
Selain itu, Edwin juga pernah menjadi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2004-2009. Tahun 2019-2014, Edwin kembali terpilih menjadi anggota DPR RI Dapil Sulut. Dalam kiprahnya sebagai politisi, Edwin banyak memperjuangkan kepentingan Sulut di tingkat pusat. “Kita kehilangan salah satu putera terbaik Sulut,” aku Olly Dondokambey. (**)