Potensi Besar di Sektor Perkebunan, Tiga Komoditi Jadi Fokus Dikembangkan

oleh -76 Dilihat
oleh
Plt Kepala Dinas Perkebunan Bolmong Tonny Toligaga. (Foto: Ist)

BOLMONG,DETOTABUAN.COM–Pengelolan hasil perkebunan, di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) memiliki potensi besar untuk diandalkan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Perkebunan terus mendorong potensi perkebunan tersebut, melalui tiga komoditi. Diantaranya tanaman kelapa, cengkeh dan kakao.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Tonny Toligaga, dalam penerapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 41 tahun 2007, memeberikan kewenangan bagi pemerintah daerah menciptakan kelembagaan lebih kreatif dan fariatif.

Bahkan kata dia, satu-satunya Dinas Perkebunan dari 15 Kabupaten/Kota se Sulut, hanya ada di Kabupaten Bolmong. Keunggulan Kabupaten Bolmong untuk menjadikan instansi lebih kreatif dalam menunjang komoditi utama perkebunan daerah, dikembangkan berdasarkan kultur tanah memang sesuai dengan perkembangan tanaman perkebunan.

Apalagi, kewenangan daerah penuh dalam menentukan komoditi yang diandalkan berdasarkan program-program yang ditetapkan oleh pemerintah, baik pusat, provinsi maupun daerah, tentunya dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Kabupaten Bolmong memiliki keistimewaan dalam bidang perkebunan. Dari penguatan berbagai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, juga kewenangan dalam mengembangkan komoditi perkebunan cukup besar. Artinya, ketika ada program baik itu dari pemerintah pusat, maupun pemerintah provinsi terkait dengan komoditi unggulan kita, jatah Bolmong cukup besar,” kata Toligaga, Selasa (13/07/2021).

Ditambahkan, tiga komoditi perkebunan unggulan memang perlu dikembangkan. Berdasarkan produktifitas, Bolmong masih kategori penghasil kedua terbesar di Sulut. Untuk tanaman kelapa produktifitas Bolmong ada diposisi ketiga setelah Minahasa Utara dan Minahasa Selatan.

Kemudian untuk tanaman cengkeh Bolmong masih ada di posisi kedua setelah Minahasa Raya, namun untuk tanaman kakao produktifitas terbesar hanya ada di Kabupaten Bolmong dan Kabupaten Bolmut se Sulut. “Jadi kita diunggulkan dari tiga komoditi ini. Target kita kedepan untuk tanaman kakao akan lebih ditingkatkan,” ujarnya.

Kedepannya lanjut dia, pihaknya akan mendorong komoditi perkebunan sebagai sumber ekonomi masyarakat. “Kita akan menempatkan komoditi sesuai dengan wilayah tanam dan perkembangannya. Selain mendorong potensi perkebunan, juga penghijauan serta pelestarian lingkungan,” tutupnya. (Ind)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.