BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Salah satu keluarga pasien Rumah Sakit (RS) Kinapit, mengeluhkan biaya pengambilan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Bolmong.
Pasalnya, ketika akan mengambil kantong darah yang didonorkan keluarga pasien, mereka harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 ribu.
“Saya sudah donorkan darah karena ibu saya sangat membutuhkan, akan tetapi saat mau diambil, saya harus bayar Rp.300 ribu,” beber Lindri Gumalangit, Selasa (19/07/2016) tadi malam.
Ia mengaku heran, dengan kebijakan yang dilakukan PMI Bolmong. “Sebagai masyarakat awam, kami hanya meminta kejelasan, apakah benar pengambilan darah itu, memang harus dibayar,” ungkapnya dengan nada kesal.
(Terkait : Wawan : Soal Kantong Kresek, Itu Hanya Saya Analogikan)
Terpisah, salah satu petugas jaga di PMI Bolmong bernama Wawan, membenarkan jika pengambilan darah di PMI memang diwajibkan membayar sebesar Tp 300 ribu.
“Negara kita belum memproduksi kantong darah, maka harga tersebut merupakan pembayaran kantong darah, ditambah biaya administrasi,” kata Wawan ketika dikonfirmasi.
Wawan menjelaskan, walaupun yang mendonorkan darah tersebut merupakan keluarga pasien, biayanya tetap sama. “Mau donor darah dan beli darah biayanya sama,” kata Wawan.
Menariknya, sebelum mengakhiri pembicaraan, Wawan sempat mengeluarkan kata yang sangat tidak pantas, entah itu serius atau sekedar bercanda. “Jika keluarga pasien keberatan dengan biaya tersebut, maka lain kali kalau datang mendonorkan darah, isi dikantong krecek aja,’ ujarnya. (Tr2)
