Hadiri Monitoring dan Evaluasi Program Nasional Keamanan Pangan, Ini Yang Disampaikan Asisten II Pemkot Kotamobagu

oleh -3503 Dilihat
oleh

Detotabuan.com, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota Kotamobagu menghadiri kegiatan monitoring dan evaluasi program prioritas nasional keamanan pangan di Kota Kotamobagu, pada Kamis 7 November 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado, dibuka secara resmi oleh Asisten II Bidang Pembangunan dan Enonomi Pemkot Kotamobagu, Adnan Masinae, bertempat di ruang Paloko Hotel Sutan Raja Kotamobagu.

Dalam penyampaiannya, Adnan mengatakan kegiatan yang dilaksanakan sangat strategis dan vital bagi keberlangsungan hidup manusia.

Berbicara masalah pangan, kata Adnan ada dua hal yakni kuantitas dan kualitas. Hal kuantitas adalah ketersediaan pangan secara fisik, sementara kualitas merupakan ketersediaan pangan secara kualifikasi yang memenuhi standar keamanan dan kesehatan yang ada pada diri kita.

“Kenapa hal ini penting? Karena ini akan masuk ke tubuh kita dan merupakan sumber penggerak dalam tubuh kita, sehingga kalau ada masalah pangan yang masuk ke perut kita, maka itu akan menjadi masalah,” ujar Adnan.

Menurutnya, dari sisi kuantitas menjadi penting, karena hal itu untuk menjaga pasokan apakah tersedia atau tidak. Banyak masalah yang kita hadapi di sisi pasokan mulai dari distribusi, keadaan cuaca atau pun berubahnya pola tanam.

“Khusus pada berubahnya pola tanam, misalnya dari yang biasanya menanam tanaman pangan dan sekarang menanam nilam, hal ini perlu di evaluasi, di monitoring, dianalisa sampai dimana tingkat gejolak yang akan terjadi nanti,” ungkapnya.

Ditambahkannya, kegiatan strategis yang dilaksanakan ini sangat menentukan di 2 dan 3 tahun akan datang, jikalau terjadi salah dalam menganalisa, salah monitor dan salah evaluasi, maka hal itu akan berujung fatal pada kehidupan kita.

“Perang sekarang adalah perebutan pangan di dunia ini, oleh karena itu penting untuk diperhatikan hal kuantitas dan kualitas. Kualitas sangat penting karena di Kotamobagu sampai saat ini masih memiliki anak dengan kualifikasi stunting 178 orang.
Sumber utama keadaan ini adalah pangan, kesalahan nutrisi,” bebernya.

Adnan menekankan pentingnya monitoring dan keterlibatan peserta yang hadir turut bertanggungjawab jika terjadi masalah pangan terutama di bidang kesehatannya.

“Bapak ibu jangan segan – segan memonitor dan melaporkan jika ada hal yang mencurigakan, misalnya adanya makanan kadaluarsa yang dijual. Makanan kadaluarsa disekitar kita banyak sekali, makanan berpengawet juga banyak. Saya menghimbau kepada UMKM, tolong jaga betul – betul makanannya, jangan mencari keuntungan dengan memasukkan barang – barang yang berbahaya dan tidak memenuhi standar kualifikasi kesehatan,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan, Plh Kepala Balai Besar POM Manado, Agung Kurniawan, para pimpinan OPD, Camat, Lurah dan Komunitas Kader.

(Alfrieda Serang)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.