BOMONG,DETOTABUAN.COM— Bencana banjir bandang yang melanda Desa Domisil, Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu (04/03/2020) dini hari, sangat memprihatinkan. Kerusakan puluhan rumah diakibatkan kuatnya arus air.
Kejadian ini tentu meninggalkan bekas trauma di hati dan pikiran banyak orang termasuk anak-anak. Apalagi kejadian itu menyebabkan korban hanyut hingga satu korban anak berumur lima tahun Musdalifah Harun meninggal dunia. Syukurlah, dua korban yang sebelumnya dikabarkan hilang ditemukan dalam kondisi selamat.
Hal itu langsung ditindaklajuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong. Tindakan penanganan bencana langsung dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong. Tim BPBD Bolmong langsung melakukan evakuasi, mendirikan tenda posko, membuat tenda pengungsian, menyiapkan dapur umum, melakukan pembersihan puing-puing, dan normalisasi sungai yang rusak, dengan menggunakan dua unit alat berat.
Di sisi lain, melalui DP3A Bolmong yang dipimpin langsung oleh Farida Mooduto, sejak pukul 08.30 pagi, langsung menuju TKP dan berkunjung ke rumah korban meninggal. Setelah itu pihaknya mengumpul anak-anak di lapangan Desa Domisil untuk melakukan upaya penguatan secara kejiwaan. “Kejadian ini sangat berpengaruh terhadap anak. Apalagi salah satu diantara mereka menjadi korban banjir bandang hingga meninggal dunia,” kata Mooduto.
Itu sebabnya kata dia, pihaknya memberikan pelayanan pemulihan trauma (trauma healing) kepada anak-anak. Dalam kegiatan itu, anak-anak bercerita, bermain, serta bernyanyi bersama. “Sehinggah sejenak mereka melupakan kejadian semalam. Sementara itu dua anak yang mendapat perawatan dari tim medis,” jelasnya.
Seperti diketahui, kejadian tersebut menyebabkab kerugian material akibat banjir bandang ini cukup besar. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat BPBD Bolmong, Rafik Alamri, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapati ada lima rumah dan mobil tiga unit hanyut.
Fasilitas umum yang rusak ringan masing-masing gedung TK satu unit, gedung PAUD satu unit, kantor desa, dan taman pengajian. Sementara rumah yang rusak berat sepuluh unit, sepuluh unit rusak sedang dan 30 lainnya rusak ringan,” sebut Rafik.
Sesuai data terbaru kerugian akibat banjir bandang tersebut ditaksir Rp 1,2 Milyar. Selain korban manusia akibat banjir, juga beberapa barang warga hanyut terbawah banjir bandang.
“Rumah warga, dan kendaraan beroda dua dan kendaraan beroda empat terbawah dengan banjir tersebut. Jumlah rumah hanyut lima unit, motor lima unit, mobil hanyut tiga unit. Sedangkan Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak 66 KK, Lahan perkebunan kurang lebih 15 Hektar dan Jumlah jiwa yang terdampak 250 Jiwa,” tutupnya. (Ind)