BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Seleksi
bakal calon (balon) kepala desa (sangadi) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) telah berlangsung, di Kantor Bupati Bolmong.
Para balon sangadi dari berbagai desa adu otak menunjukan kwalitas diri di hadapan para penguji. Mereka melewati tes tertulis, wawancara, dan pidato.
Berlangsung selama tiga hari, sejak dibuka resmi oleh Sekda Bolmong Tahlis Gallang, 20 Desember 2021 di SMPN 1 Lolak, hingga 22 Desember 2021.
Seperti diketahui, sebanyak 87 balon sangadi dari 13 Desa yang melaksanakan pilsang diwajibkan mengikuti tahapan seleksi tingkat kabupaten, karena lebih dari lima orang pelamar.
Di Kabupaten Bolmong sendiri sebanyak 96 desa yang akan menggelar hajatan demokrasi pada Februari awal tahun 2022.
Adapun ke-13 desa yang lebih dari lima pendaftar itu yakni Desa Wangga Baru 6 balon, Desa Totabuan 6 balon, Desa Motabang 8 balon, Desa Labuan Uki balon 7, Desa Sauk 6 balon Desa Lolak Tombolango 8 balon.
Kemudian, Desa Otam 6 balon, Desa Pangian Barat 8 balon, Desa Ambang Satu 7 balon, Desa Bolaang 6 balon, Desa Bantik 6 balon, Desa Lolan 6 balon dan Desa Bilalang Empat 7 balon.
Menurut Sekda Tahlis Gallang, proses seleksi tiga hari oleh panitia kabupaten, akan disampaikan secara tertulis kepada panitia pilsang di desa masing-masing.
“Jangan jadikan momentum pilsang ini sebagai pemutus tali silaturahim keluarga di desa,” imbau Sekda saat membuka kegiatan.
Ia menambahkan, Panitia kabupaten bekerja secara profesional, melakukan penilaian dengan secara objektif baik di tes tertulis, wawancara dan Pidato.
“Saya berharap pelaksanaan Pilsang ini berjalan baik dan lancar sampai pada pemungutan suara,” pesan Tahlis.
Wakil Bupati Bolmong Yanny R. Tuuk saat meninjau langsung jalannya seleksi balon sangadi menyampaikan, menjaga persatuan itu sangat penting. Terutama dalam menghadapi Pilsang.
“Kiranya semua masyarakat tetap menjaga persatuan, kedamaian, dan ketentraman dalam menghadapi pesta demokrasi ditingkat desa ini. Bersama-sama kita sukseskan, hingga bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin di desa yang terbaik,” kata Wabup.
Menurut Wabup, pemilihan sangadi adalah sesuatu yang biasa dalam berdemokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik. Tentu yang bisa membawa perubahan khususnya di masing-masing desa lebih maju dan sejahtera.
“Berbeda pilihan dalam berdemokrasi hal yang biasa, tapi jangan sampai perbedaan pilihan itu memecah persatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Mari kita terus jaga tali persaudaraan dan keharmonisan dalam bermasyarakat,” ajaknya. Sembari berharap, pilsang boleh berjalan dengan baik. (Ind)