BOLMONG,DETOTABUAN.COM – Sejumlah tenaga pendamping desa yang ada di Sulawesi Utara, mengaku kecewa dengan kinerja Satuan Kerja (Satker) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) yang sering terlambat menyalurkan gaji mereka, ironisnya keterlambatan penyaluran gaji ini sudah terjadi hingga beberapa kali.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup serta menunjang kegiatan operasional lapangan, para tenaga Pendamping Profesional ini mengaku terpaksa harus berhutang ke pihak ketiga.
“Untuk mencukupi kebutuhan operasional dan biaya hidup keseharian. terpaksa kami harus ngutang dengan perjanjian bunga, yang akan di kembalikan setelah gaji di bayarkan,” ungkap salah satu Pendamping sembari meminta namanya tidak dipublish.
Pun demikian kata Pria dengan postur tegap ini, akibat keterlambatan pembayaran gaji selama beberapa bulan, hutang mereka semakin menumpuk, belum lagi ditambah dengan bunga yang semakin berlipat.
“Karena itu kami sangat kecewa, sekaligus mempertanyakan sebenarnya ada apa dengan P3MD Sulut, sehingga upah kerja kami sering terlambat dibayar,” terang mantan aktivis itu.
Senada diungkapkan pendamping desa yang lainnya, seharusnya kata dia, pihak Satuan Kerja (Satker) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Sulut, melakukan pemberitahuan jika ada persoalan.
“Kalaupun ada kesalahan dari kita selaku pendamping, maka setidaknya, memberikan informasi terkait kendala yang di maksud maka kitapun bisa menyesuaikan,” tegas Pemuda yang mengaku sudah menjadi Pendamping Desa selama 3 tahun ini.
“Semoga saja tidak ada motifasi negatif atas terhambatnya pembayaran gaji ini,” terangnya dengan wajah yang menujukkan expresi kekecewaan.
Bendahara Gaji di Satker P3MD Sulut bernama Yobel, belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu, dihubungi via seluler di nomor 0813xxxxxxx9 namun tidak diangkat.
(ARP)