BOLMONG,DETOTABUAN– Sejumlah figur mulai mencuri perhatian masyarakat, namun kondisi kekuatan masih seimbang dan belum bisa diprediksi pasti meski ada beberapa nama yang memiliki kans dalam perhelatan politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bolmong. Hal ini disampaikan oleh pengamat politik Muhamad Jabir, Rabu (24/08).
“Ya, para kandidat terus bersosialisasi ke masyarakat baik melalui pemasangan atribut seperti baliho, serta hadir di hajatan-hajatan dan mensosialisasikan diri secara langsung dengan masyarakat yang ada di Bolmong,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, hingga saat ini sejumlah nama terus mencuat, bahkan sudah menjadi bahan diskusi warga.
“Banyak yang sudah secara terbuka bersosialisasi namun sesuai analisa ada lima nama yang memiliki kans untuk maju di Pilkada Bolmong nanti. Kelima nama ini adalah, Yanny R Tuuk, Salihi B Mokodongan, Djelantik Mokodompit, Yasty Supredjo Mokoagow, dan Limi Mokodompit,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, partai politik sebagai tunggangan para kandidat cukup menjadi pengaruh, PDIP misalnya, meskipun sudah miliki calon untuk papan dua, namun penentuan siapa yang akan maju di posisi papan satu belum diketahui.
“Posisi semua bakal calon ini bakal seimbang, karena semua punya kekuatan dan nilai tawar masing-masing, tergantung pada koalisi figur karena menurut saya untuk posisi saat ini ada hal yang harus dipertimbangkan. PDIP misalnya, dianggap berpengaruh karena punya tokoh center seperti Yanny R Tuuk,” jelas Jabir.
Lanjutnya, selain Parpol (Partai Politik), faktor wilayah juga harus diperhitungkan, mengingat luas wilayah dan karakter masyarakat Bolmong yang berbeda.
“Sosialisasi kelima figur ini cukup merata di semua wilayah, kecuali Djaelantik Mokodompit yang saat ini belum ada aktribut kampanye, tapi kalau yang lain sudah cukup merata, sementara untuk Yasty, dia sudah punya modal cukup dengan dikenal oleh masyarakat lewat pemilihan DPR RI, berarti sudah tersosialisasi dua tahun lalu ” tambahnya.
Secara umum, meski semua figur ini sudah banyak diketahui masayarakat Bolmong, namun semua kemungkinan bisa terjadi.
“Karena semua punya masa, punya kemampuan, sehingga bisa dikatakan sama kuat. Disamping tentunya kita juga harus melihat bagaimana dengan koalisi,” tutupnya. (Tr-02/eds)