BOLMONG, DETOTABUAN.COM – Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, Karang Taruna Tobayagan Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menggelar dialog Kepemudaan, Minggu (13/8/2023) bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Tobayagan.
Ketua Karang Taruna Tobayagan, Renaldy Potabuga mengatakan kegiatan Dialog Kepemudaan yang dihelat dan diinisiasi langsung oleh Pemuda Karang Taruna Desa Tobayagan dengan tema : “Peran Pemuda Dalam Menyongsong Indonesia Emas.” Peluang dan Tantangan, merupakan bagian dari perhatian pemuda sebagai generasi emas Indonesia untuk turut berkonstribusi membangun bangsa dan Negara.
“Peluang dan tantangan pemuda ke depan, harus menjadi konsen bersama untuk bagaimana pemuda bisa tetap berkonstribusi terhadap bangsa dan Negara ke depan,” ucap Renaldy dalam orasi sambutannya.
Dalam kesempatan pemaparan materi, Ketua Dewan pengurus daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bolaang Mongondow, Feramitha Tiffani Mokodompit, yang menjadi salah satu panelis pembicara dengan penuh inspirasi dengan sebuah kutipan pidato Bung Karno yang sangat terkenal , Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” kata Mitha.
Mitha pun melanjutkan paparannya, bahwa bonus demografi merupakan peluang yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pembangunan. Dalam salah satu kunci penting bonus demografi adalah pembangunan sumber daya manusia khususnya pemuda.
”Pembangunan pemuda adalah kunci keberhasilan bonus demografi,” ujar Mitha
Apabila menurut Mitha, kita tidak dapat memanfaatkan peluang bonus demografi, maka hal tersebut akan menjadi permasalahan yang akan kita hadapi bersama, ini tentu yang akan menjadi tantangan kita ke depan,” ungkapnya.
Sehingga itu, lanjut Mitha, Peran aktif pemuda sebagai agen perubahan, pembangunan dan pambaharuan perlu terus dikembangkan dalam menyongsong Indonesia Emas. Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda, memperkuat wawasan kebangsaan, serta keterlibatan pemuda di semua aspek pembangunan terus dilakukan.
“Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda untuk pembangunan bangsa dan Negara khususnya di daerah masing-masing perlu kita kembangkan. Ini kuncinya,” tandas Mitha. (*).