BOLMONG, DETOTABUAN.COM – Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menggelar dialog lintas agama dengan Tema “Penguatan Moderasi beragama.” Dan sosialisasi peraturan bersama menteri agama dan menteri dalam negeri nomor 9 dan nomor 8 tahun 2006 bagi pemuka agama se-kabupaten Bolmong tahun 2023.
Kegiatan dialog lintas agama tersebut bertempat di Aula Homestay Kotamobagu, Kamis (24/8/2023).
Membuka kegiatan sekaligus sebagai pemateri dialog itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara Hi Sarbin Sehe, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Bolmong Hi Shabri Makmur Bora. Turut hadir, Pemkab Bolmong diwakili Kepala Badan Kesbangpol Cris Tito Kamasaan, Ketua FKUB Bolmong Hj Ulfa Paputungan, Ketua MUI Bolmong Hi Sulaiman Amba dan para penyuluh agama kabupaten Bolmong yakni Islam, Kristen, Katolik dan Hindu.
Ketua FKUB Bolmong Ulfa Paputungan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kepada Kakanwil Sulut, dan jajarannya hadir pada kegiatan dialog lintas agama ini.
“Peserta penyuluh agama sebanyak 100 orang. Saya berharap peserta untuk dapat menyimak materi yang akan disampaikan para narasumber,” katanya.
Kegiatan pada hari ini bagian dari masukan dari penyuluh agama, untuk dapat mensosialisasikan peraturan bersama, menteri agama dan menteri dalam negeri.
Ia mengajak agar peserta dapat berinteraksi dan berdialog dengan narasumber. Ini momentum yang sangat luar biasa, sebab pesan yang didapat pada dialog ini yang nanti dapat disampaikan secara masif kepada masyarakat.
Dialog lintas agama ini juga diharapkan dapat membangun keharmonisan antar umat beragama di kabupaten Bolmong meski menganut keyakinan yang berbeda – beda. Apalagi kita kedepan menyongsong Pemilu 2024, tentu harus tercipta suasana yang harmonis dan nyaman bagi masyarakat.
Kesempatan itu, Kepala kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulut Sarbin Sehe, langsung membuka acara dialog lintas agama tersebut.
Ia memberikan apresiasi kepada FKUB dan Kemenag Bolmong yang telah melaksanakan kegiatan lintas agama dengan baik. Ini sangat baik sebab dalam rangka penguatan toleransi antar umat beragama di Bolmong dan pada umumnya di Sulawesi Utara.
“Tugas dari para penyuluh agama mensosialisasikan peraturan bersama menteri agama dan menteri dalam negeri. Agar tercipta suasana yang aman, damai dan kondusif,” kata Sarbin.
Tantangan bagi kita, saat ini adalah, perkembangan teknologi dan informasi, ini yang sering menjadi pemicu di masyarakat. Karena lewat Media sosial timbul informasi yang tidak baik. Seperti ujaran kebencian, ini merupakan tugas kita untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
“Belajar untuk saling menghargai dan menghormati sesama umat beragama, jika ini terus kita jaga maka saya yakin dan percaya Indonesia akan jauh dari konsep yang kurang moderat,” ujar Sarbin.
Ia pun berharap kepada para ustadz, pendeta, dan gembala serta pemuka agama lainnya untuk dapat memperkuat dan menjaga kerukunan antar umat beragama yang terpelihara selama ini. Sebab ini adalah ciri khas kita warga Indonesia. (Yono).