BOLMONG, DETOTABUAN.COM – Ratusan warga Dumoga bersatu bersama Forum Komunikasi Peduli Masyarakat Dumoga (FKPMD), melakukan aksi demo damai di Simpang Tiga, Desa Dumoga, Kamis (19/10)) tadi.
Demo ini, buntut dari kekesalan warga terkait luapan air dan erosi yang kerap menimpa warga di 12 desa yang tinggal di bantaran sungai Ongkag, setiap musim penghujan tiba.
Dalam tuntutannya, koordinator aksi Julius Jems Tuuk, meminta Balai Sungai Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), untuk dapat mengalokasikan anggaran normalisasi disepanjang daerah aliran sungai (DAS), serta penguatan tebing, di bantaran Sungai Ongkag.
“Ada kurang lebih 12 Desa yang terkena dampak luapan air dan erosi, serta hidup dalam ketakutan saat musim penghujan tiba,” ujar Tuuk, yang diketahui juga merupakan anggota DPRD Provinsi Sulut, dari Fraksi PDIP.
Senada disampaikan anggota DPRD Bolmong, Sunny JA Dampi. Politisi PDIP ini mengatakan, masyarakat sudah berkali-kali melayangkan proposal kepada Balai Sungai, namun terkesan dicueki.
“Kami minta pemerataan pembangunan di wilayah Dumoga, utamanya di sekitar daerah aliran sungai. Jarak antara rumah dengan bantaran sungai tinggal sejengkal, jika curah hujan tinggi dan terjadi banjir, justru masyarakat yang menderita,” desak Aleg dari dapil Dumoga itu.