BOLMUT,DETOTABUAN.COM – Warga di Pasar Boroko mengeluh dengan pelonjakan harga cabe yang sudah diluar batas kewajaran. Bagaimana tidak, harga cabe sebelumnya yang hanya Rp 25 ribu perkilogram, saat ini naik menjadi Rp 70 ribu.
“Kenaikan harga cabe sudah diluar batas kewajaran, kami meminta pemerintah turun tangan mengatasi persoalan ini,” ujar udin, salah satu konsumen di pasar Boroko, rabu (11/01).
Hal ini telah mendapat tanggapan serius dari Ketua Komisi ll DPRD Bolmut Rahman Dontili mengatakan. Politisi Partai Demokrat meminta instansi terkait segera turun lapangan mengatasi persoalan ini.
”Dinas perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Disperindakop), agar melakukan pengawasan secara rutin untuk memantau para pedagang cabe ‘nakal”, jangan sampai akibat lengahnya pengawasan, masyarakat jadi korban,” kata Dontili.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Perindakop) Bolmut, Uten Datungsolang, saat di komfirmasi via seluler miliknya mengatakan, kenaikan harga Rica (Cabe) bukan semata-mata permainan para pedagang yang ada di pasaran, tetapi karena minimnya stok cabe yang ada di sejumlah pasar di Bolmut.
Iaberjanji pihaknya akan mengawasi harga sembako termasuk harga cabe yang ada dipasaran. Apabila memang ada indikasi permainan harga, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas.
”saat ini kami sudah menyiapkan tim pemantau dan mandor diseluruh pasar di Bolmut untuk selalu mengawasi harga di pasaran dan pihak kami akan rutin melakukan pemantauan langsung harga jual Rica dan sembako, kami juga akan menindak tegas pedagang yang kedapatan dengan sengaja mempermainkan harga sembako,” tegas Datungsolang. (Amor)