BOLMUT, DETOTABUAN.COM – Penutupan 3 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), mendapat perhatian serius Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah( DPRD) Bolmut.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil rapid tes reaktif dari sejumlah tenaga kesehatan yang berada diwilayah itu
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bolmut, Djuldin Bolota kepada sejumlah awak media mengatakan, dengan kondisi saat ini, apabila terjadi lonjakan kasus reaktif hasil rapid tes maka pelayanan kesehatan masyarakat akan terganggu.
“Kami khawatir jika masalah isolasi mandiri yang diberlakukan kepada petugas di beberapa Puskesmas ini berlanjut ke Puskesmas lain. Maka, jangan sampai penyakit lain terabaikan yang seharusnya tidak kalah penting ditangani,” Ujar Bolota usai pelaksanaan rapat paripurna LKPJ Bupati Tahun 2019 di ruang Paripurna DPRD Bolmut, Rabu (29/4).
Sementara itu Sekretaris Komisi I, Budi Setiawan Kohongia mengatakan harus ada evaluasi terkait keselamatan kesehatan baik yang berada di puskesmas maupun posko perbatasan
“Seluruh puskesmas yang ada diwilayah bolmut serta petugas posko harus dievaluasi agar keselamatan para petugas dapat terjaga, dan untuk petugas Puskesmas yang sedang dikarantina tolong diperhatikan jangan sampai hal ini luput dari perhatian pemerinta, karena resiko kerja mereka dikarantina,“ ujar Setiawan
Selain itu, Setiawan juga meminta Pemkab Bolmut untuk memperhatikan Alat Pelindung Diri (APD) serta Fasilitas pendukung lainnya bagi para Petugas Medis yang berada di ruang isolasi RSUD dan posko perbatasan.
“Mulai dari kelayakan tempat tidur, meja loket sampai jarak di pemukiman baiknya tetap dipikirkan” Ujarnya (Bahar Korompot)