BOLMUT, DETOTABUAN.COM – Pemberlakuan Buka Tutup Jalan Trans Sulawesi Desa Tontulow sejak Jumat (27/03) menyebabkan antrian panjang kenderaan di Wilayah Perbatasan Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo.
Menyikapi hal tersebut Koordinator Presidium Pemekaran dan Pengawal Pembangunan Bolmut, M. I. Christoffel Buhang angkat bicara, dikatakannya Upaya Koordinasi harus jalan antar Pimpinan Daerah yang ada disepanjang Jalur Trans Sulawesi Kedua Provinsi Tersebut (Sulawesi Utara – Gorontalo) agar sistem buka tutup jalan dengan waktu tertentu ini bisa lebih baik dan tidak terjadi penumpukan disalah satu titik.
“Kebijakan ini Harus di evaluasi kembali agar Penduduk Lokal, Pengendara maupun penumpang lebih nyaman, Jika kondisi antrian sudah seperti lni maka langkah yg harus dilakukan oleh Pemda Bolmut adalah melakukan penyemprotan Disinfektan disemua rumah warga yang terdapat antrian kenderaan,” ungkap Christoffel, Minggu (29/3)
Dia juga meminta kepada masyarakat agar kiranya terus bergotong royong membantu langkah-langkah yg telah dan akan ditempuh oleh Pemerintah, Jangan biarkan Pemerintah berpikir dan bekerja sendiri dalam menyikapi kondisi seperti saat ini.
“Terima kasih yang tak terhingga Kami sampaikan pada Para Dokter dan Tenaga Medis Lainnya, Dan siapapun Dia yg telah mempertaruhkan segalanya demi keselamatan Manusia/ Warga dari serangan Covid-19, semoga Allah SWT tetap Melindungi Kita semua,” ujarnya
Dia menambahkan untuk mengantisipasi dampak dari Kondisi hari ini Eksekutif dan Legislatif harus duduk bersama membicarakan kesiapan Anggaran, dimana site efeknya ke Daya beli masyarakat yang mulai lemah, disisi lain pendapatan nyaris zero (UnEmploymen bertambah).
“Durasi wabah yang saat ini sulit untuk diprediksi, alangkah baiknya ini dibicarakan untuk menjaga kemungkinan yang akan terjadi.” pungkas pria yang akrab disapa Popo Buhang itu. (Bahar Korompot)
