Bupati Bolsel Hadiri FGD Pelaksanaan Hibah Kapal Rakyat

oleh -63 Dilihat
oleh

ADVERTORIAL

Bupati Bolsel Iskandar Kamaru, SPt, didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Wahyudin Kadullah, dan Kabag Hukum, Senin (10/12) pagi tadi menghadiri Focus Grub Discussion (FGD) Pelaksanaan Hibah Kapal Pelayaran Rakyat Hasil Pembangunan Tahun Anggaran 2018, yang di laksanakan di Hotel Redtop Jakarta.

Melalui Dirjen Hubungan Laut Kementrian Perhubungan, Acara yang mengangkat Tema ‘Peranan Kapal Pelayaran Rakyat Hibah Dari Kementrian Perhubungan Kepada Pemerintah Daerah Untuk Meningkatkan Konektifitas Transportasi Laut Dalam Mewujudkan Nawa Cipta’ ini, turut dihadiri beberapa Kepala Daerah.

Bupati mengatakan bahwa FGD ini dilakukan untuk menyamakan presepsi semua pemangku kepentingan terkait Hibah Kapal ini.

“FGD ini dilaksanakan terkait dengan presepsi semua pemangku kepentingan terkait hibah kapal rakyat dari prmerintah pusat kepada pemda” ungkap Bupati.

Lanjutnya, bahwa Kabupaten Bolsel merupakan salah satu dari 94 daerah yang telah diusulkan terkait dengan hibah kapal dari pemerintah pusat.

“Alhamdulillah, khusus Kabupaten Bolsel merupakan salah satu dari 94 Kabupaten kota yang telah di usulkan kita tinggal menunggu, dan tentunya kami sangat berharap semoga bolsel mendapatkan kapal hibah ini untuk menunjang nawa cita, dan juga bisa menjadi sarana transportasi ke daerah-daerah terpencil” jelasnya.

Sementara itu dikutip dari Dephub.go.id Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa ini di lakukan agar supaya aksebilitas kedaerah terpencil dapat terjangkau.

“Dalam hal ini kita, Presiden dan Wakil Presiden ingin pelayaran rakyat bangkitkan aksesibilitas ke daerah terpencil. Sesuai dengan Nawacita pesan yang ingin disampaikan yakni membangun dari pinggiran dan pastikan konektivitas,” jelas Budi Karya Sumadi.

Menhub juga menjelaskan bahwa dengan adanya Kapal Pelra konektivitas logistik akan menjadi lebih baik. Analisa yang telah dilakukan menjelaskan bahwa kapal pelra mendukung tol laut untuk menjangkau daerah terluar.

“Kapal Pelra diberikan kepada kota-kota yang memang benar-benar membutuhkan dan membantu keberlangsungan kehidupan masyarakat. Selain itu juga yang benar-benar dapat bertanggung jawab merawat kapal tersebut,” tambah Menhub Budi.

Adapun anggaran untuk Kapal Pelra yaitu anggaran 2017 untuk 24 kapal sekitar Rp. 30M dan anggaran pada 2018 sebanyak Rp.120M dengan rata-rata per-kapal menggunakan biaya Rp.1.2M dan untuk tahun 2019 rencananya akan membangun 100 kapal Pelra lagi.

Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi juga berpesan kepada Bupati dan Walikota untuk terus merawat Kapal Pelra dan mengembangkan jumlahnya.

“Bagi Bupati dan Walikota tolong Kapal Pelra dirawat dengan baik. Kalau bisa ikut membangun juga agar Pelra menjadi suatu hal yang masif. Pada tahun 2017 membangun 24 dan tahun 2018 akan membangun 100 kapal lagi. Kita akan bagikan lagi nantinya. Harapannya dengan 124 itu bisa menjadi satu benih yang baik untuk pengembangan pelayaran yang diharapkan,” pungkas Menhub Budi.

(ADV/Utha)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

No More Posts Available.

No more pages to load.