Boltim, DeTotabuan.com – Tercium Kasus dugaan adanya permainan antara Kepala Dinas (Kadis) Sosial Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang sekarang dijabat Saiful Umbola dengan oknum Sangadi/Lurah di Desa Bukaka semakin menguat .
Pasalnya, bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) berupa sejumlah mesin paras rumput (slaser) dan beberapa mesin perkebunan lainnya yang bernilai sekitar puluhan sampai ratusan juta rupiah diduga tidak tersalurkan ke kelompok tani, malah hanya dibagi-bagi para perangkat desa.
“Kami tidak menerima bantuannya, padahal dalam kelompok itu sesuai dalam proposal ada nama kami berlima. Hasil konfirmasi dengan Sangadi Bukaka, katanya nama 5 orang ini diganti oleh Dinas,” ucap sejumlah anggota KUBE yang enggan namanya dipublis.
Lanjut mereka, pantas saja, waktu pembagian bantuan itu mereka tidak dipanggil. Sementara bantuan hanya diserahkan dari Dinsos ke Sangadi, bukan ke anggota kelompok tani sebagaimana tertera di proposal.
“Mungkin memang benar dari Dinas yang mengganti nama penerima untuk bantuan ini, karena sampai saat ini Dinas tidak pernah turun lagi ke desa kami untuk mengecek perkembangan masyarakat terkait bantuan yang sudah diberikan,” tutur mereka.
Terpisah, Kadis Sosial Saiful Umbola menepis tuduhan itu. Menurutnya, Dinas tidak pernah mengganti nama penerima dari kelompok tani yang ada di proposal.
“Soal bantuan yang tidak sampai ke kelompok tani, itu urusan mereka, kami sudah tidak menangani itu. Kami hanya menyalurkan dan diserahkan ke Sangadi, karena Sangadi yang paling tahu warga yang ada di tempatnya,” ucapnya dengan nada tinggi saat dikonfirmasi media diruang kerjanya, Selasa (4/10) kemarin.
Bahkan dirinya (Umbola) menantang wartawan jika terbukti adanya permainan antara Dinas Sosial (Dinsos) dengan oknum sangadi tersebut silahkan diproses secara hukum.
“Biar mo bekeng apa dan mau dibawa kamana ini masalah, saya akan layani,” tegasnya.
Menariknya, oknum Sangadi Bukaka saat dikonfirmasi media terkait masalah ini, terkesan enggan berkomentar lebih.