BOLTIM,DETOTABUAN.COM – Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dalam dua tahun terakhir (2014-2015), menempatkan Kabupaten Minahasa sebagai daerah dengan skor tertinggi, yakni 3.406 dengan raihan predikat prestasi Sangat Tinggi (ST).
Sedangkan untuk juru kunci di Propinsi Selawesi Utara (Sulut) peringkat regional, ditempati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dengan skor 3.389 atau meraih predikat Sedang (S).
Hal ini, sebagaimana penyampaian pemerintah Provinsi, bertepatan dengan pengumuman hasil lomba Aparatur Sipil Negara (ASN) teladan, pekan lalu di Kantor Gubernur Sulut.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Boltim Suharto Paputungan awalnya berkelit, menurutnya LPPD Boltim baru ia tandatangani dan akan diantar ke Provinsi.
Namun, ketika media ini menyodorkan data LPPD 2014-2015 yang dikeluarkan Provinsi, ia pun menyalahkan sebagian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak kooperatif dalam mengumpulkan data LPPD.
“Sebagian SKPD susah diajak untuk kooperatif, ketika diminta data program-program yang akan dijalankan mereka. Itu salah satu yang bisa mengurangi poin dari penilaian LPPD,” ujarnya.
Bahkan Paputungan sempat membeber beberapa SKPD di Boltim yang tidak kooperatif dalam memberikan data.
“Yang tidak kooperatif antara lain Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) dan Disperindag. Sedangkan yang kooperatif hanya Dinas Pendidikan, DPPKAD, BKDD, Bapeda dan Inspektorat,” bebernya.
Diketahui, sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD). Dalam Pasal 1 ayat 8 PP No 3 Tahun 2007, LPPD adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang disampaikan oleh kepala daerah kepada Pemerintah. (Fery)
