BOLTIM, DETOTABUAN.COM – Romi Mokoginta Warga transmigrasi Balukut di Desa Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) berharap akses jalan segera diaspal pemerintah. Lokasi transmigrasi ini berada di bukit yang jaraknya sekitar lima kilometer dari Desa Motongkad. Hanya kendaraan khusus yang bisa mencapai lokasi tersebut. Ujarnya
Dia juga mengatakan, jalan yang dibangun tahun lalu hanya hamparan pasir batu yang sudah terbongkar. Padahal jalan memiliki kemiringan sekitar 50 derajat. Batu berukuran besar sudah berhamburan di jalan tersebut. Dalam perjalanan menuju lokasi tersebut beberapa kendaraan mengalami kecelakaan. Beberapa memilih meninggalkan kendaraan dan berjalan kaki. Sebanyak 51 unit rumah dibangun sejak 2012 silam. Setiap keluarga menempati rumah papan yang miliki ukuran 6×6 meter. ungkap Romi
Lanjutnya juga, Rumah yang ditempati sebanyak 40 unit. Lokasi yang terlantar sejak empat tahun silam. Kini sudah berubah menjadi perkampungan, setelah ditinggali tiga pekan lalu. Warga transmigrasi sudah membersihkan rumah. Mereka menanami pekarangan dengan berbagai rempah-rempah.
Wakil Bupati Rusdi Gumalangit melakukan kunjungan di lokasi tersebut untuk mengetahui kondisi warga. Hadir pula kadisnaker provinsi Sulut dalam acara syukuran warga transmigrasi, pada Pekan kemarin “Hidup di sini sudah senang dibanding waktu di kampung karena tak rumah,” ujar Romi Mokoginta.
Mereka mendapatkan rumah dengan pekarangan seluas 25×50 meter. “Hanya akses jalan yang perlu diaspal dan tak ada jaringan listrik. Informasinya akan mendapat solar cell,” bebernya.
Warga memilih tetap tinggal diperkampungantransmigrasi karena jalan yang rawan terjadi kecelakaan. “Saya berharap segera mendapatkan lahan yang dijanjikan satu hektar untuk perkebunan,” mereka masih menunggu jaminan hidup yang dijanjikan seperti bahan pokok dan alat pertanian. “Semoga cepat dibagikan agar segera berkebun,” ucapnya.
Kepala Dinas transmigrasi, tenaga kerja dan ESDM Boltim, Irwan Kyai Demak mengatakan 51 unit rumah transmigrasi yang ditempati 40 unit. “Lima keluarga berasal dari Jakarta dan 35 merupakan transmigrasi lokal,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah provinsi segera mengeluarkan rekomendasi, sehingga wargasegera menerima jaminan hidupnya. “Kementerian tinggal menunggu rekomendasi untuk menyalurkan bantuan. Jaminan hidup yang mereka dapatkan selama setahun,” bebernya.
Pemda akan mengusulkan 150 unit rumah di lokasi transmigrasi tersebut. “Kita sudah usulkan pengaspalan jalan. Untuk listrik tak masuk standar tansmigrasi, mungkin akan menggunakan solar cell,” jelasnya. (Fer)