DeTotabuan.com, Boltim – Wacana moratoium ujian nasional (UN) yang rencananya akan di terapkan Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) Hajir efendi. Mendapat tangapan dari kepala dinas peendidikan boltim (Diknas red), Yusri damopolii.
Damopolii mengungkapkan, apabila akan di terapkan moratorium ujian nasional dan akan di kembalikan ke daerah, ini bukan sebuah langkah yang progresif, “karena di posisi lain anak-anak tidak merasa harus mempersiapkan ujian secara matang,” sementara 20 persen angaran negara ujung-ujungnya kualitas prodak yaitu tingkat kelulusan, ungkapnya. Kamis (1/12)
Dia juga mengatakan, jadi kita sebagai pemerintah daerah, pa’ mentri perlu mempertimbangkan kembali terkait dengan moratorium, kalau hannya sekedar alasan 70 persen kompetensi guru masi dibawa. Justru dengan ujian nasional kita bisa melihat kompetensi guru di daerah mana yang masi kurang dan salah satunya ujian nasional yang kita bisa melihat kompetensi guru sampai di mana, artinya ujian nasianal ini tidak bisa hilang ujarnya.
Damopolii menilai, langkah ini bisa menurunkan motivasi siswa untuk belajar, karena selama ini yang menjadi motivasi siswa untuk belajar adalah ujian nasional, makanya itu perlu di evaluasi. Menurut kita, kita condong dengan kebijaka PaK Anis Baswedan mantan mentri pendidikan dank kebudayaan, karena ujian nasional, itu menjadi kecenderungan untuk memperbaiki kualitas siswa tersebut,” tutupnya. (Fery)