BOLTIM,DETOTABUAN.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Eko Marsidi mengakui, saat ini ada Puskesmas sedang mengalami kekurangan stok obat-obatan. Hal ini dikarenakan proses tender pengadaan obat yang belum berhasil dilakukan.
“Tak ada yang mau, karena harga sesuai e-Katalog. Mereka (pihak ketiga) tak mendapatkan untung. Belum lagi dipotong pajak,” ungkap Marsidi kepada awak media belum lama ini.
Padahal kata dia, proses tender sudah dilakukan beberapa kali sejak bulan Maret silam. Bahkan tender pengadaan obat diutamakan dari proses tender fisik. Pihaknya pun terpaksa melakukan penunjukan langsung (PL).
“Total ada dikitnya 3 miliar untuk pengadaan obat. Sedangkan 1,3 miliarnya tetap tender, sisanya sudah penunjukan langsung,” katanya.
Meski demikian kata dia, kejadian seperti ini tak hanya terjadi di Kabupaten Boltim, namun terjadi hampir diseluruh daerah yang ada di Indonesia. Sebab harga obat sama dengan harga di e-Katalog.
“Ada ribuan obat yang kita akan lakukan pengadaan. Dalam pertemuan nasional dengan LKPP dan BPK kami sudah sampaikan situasi ini,” terangnya.