KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM – Selain untuk memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat bangunan, ternyata bangunan baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu mampu untuk memberikan sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Kepala Tata Usaha (KTU) RSU Kotamobagu, Rutman Lantong, Rabu (25/7/2018).
“Utamanya bagaimana pelayanan kesehatan agar proses penyembuhan bisa lebih maksimal. Tapi, di sisi lain, ada sumbangsih besar untuk PAD yang juga bisa diandalkan. Misalnya untuk gedung radiologi dan gedung bank darah yang saat ini dibangun akan sangat menopang PAD karena dari sisi SDM dan Alat Kesehatannya sudah ada, dan tinggal operasional,” ungkap Rutman.
Rutman menjelaskan, pada pelayanan radiologi misalnya, pihak RSUD harus merujuk ke Prodia atau pun ke Manado untuk melakukan Rontgen. Pendapatan dari pelayanan rontgen ini sendiri bisa menghasilkan PAD yang melimpah.
“Tapi ketika sudah beroperasional pelayanan rontgen kita, maka kita tidak perlu melakukan rujuk. Kita bisa berikan pelayanan foto rontgen langsung kepada pasien, di sisi lain retribusi bisa kita terima langsung,” jelasnya.
Kesempatan untuk meraih PAD besar dari sisi pelayanan kesehatan di RSU KK sendiri sangat terbuka dan berlandaskan aturan. Rutman menjelaskan, penarikan retribusi atas setiap pelayanan sudah termaktub dalam Perda nomor 2 tahun 2016 tentang retribusi pelayanan kesehatan.
“Dari sisi infrastruktur kita sudah siap, SDMnya pun sudah ada, untuk regulasinya pun sudah ada. Kita tinggal menunggu untuk operasionalnya saja,” tutupnya.
Sebelumnya, lelang atas satu paket pekerjaan fisik yang terdiri dari 6 bangunan di RSUD sudah ada pemenang dan telah menandatangani kontrak kerja dengan Pemkot.
Saat ini, pihak pemenang telah melakukan mobilisasi pekerja dan material. Bahkan, sudah dilakukan pemagaran atas lokasi pekerjaan. Hal ini diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atas paket pekerjaan tersebut, Alfian Hassan.
” Sudah dilakukan penandatangan kontrak kerja dengan pemenang tender. Saat ini juga mereka sudah bergerak untuk proses pembangunan. Paket pekerjaan ini sendiri terdiri dari enam bangunan,” ungkapnya.
Alfian menambahkan, paket pekerjaan ini memakan anggaran mencapai Rp13 miliar. Selain itu, pihak pelaksana diberikan waktu sampai 5 bulab ke depan untuk pelaksanaannya.
“Batas akhir pelaksanaan itu tanggal 17 Desember. Pihak pelaksana harus memperhatikan waktu pekerjaan ini karena bisa berdampak buruk jika pelaksana tidak taat waktu pelaksanaan,” tambahnya.
Diketahui, enam bangunan yang akan dibangun meliputi gedung radiologi, pemulasaran jenazah, gedung bank darah, ICU dan ICCU, dan gedung farmasi. (*)