Detotabuan.com,KOTAMOBAGU – Insiden pelarangan mengambil gambar Calon Paskibraka (Capas) latihan oleh Ketua PPI Kotamobagu Kurniawan Mokodompit terhadap 2 wartawan media online akhirnya berujung damai.
Hal ini setelah ketiganya berhasil di mediasi oleh Kabag SDM Polres Kotamobagu AKP. Ronald Ngalimin, SE dan Ketua PWI Kotamobagu Junaidi Amra bersama sejumlah wartawan liputan Pemkot bertempat di Kedai Ratu, Rabu 17 Juli 2024 kemarin.
“Terkait pemberitaan larangan ambil gambar latihan calon Paskibraka Kotamobagu pada Selasa 16 Juli 2024 kemarin, sudah clear, kami akhirnya bersepakat bahwa ini hanyalah Miss komunikasi saja,” ujar Ida, sapaan Alfrieda Serang, Kamis 18 Juli 2024 tadi.
Namun demikian, Ida menyesalkan klarifikasi Ketua PPI Kotamobagu yang dikirimkan ke redaksi detotabuan.com untuk pemenuhan hak jawab, yang terkesan bahwa berita yang ia tulis sebelumnya adalah hoax atau tidak benar.
Berikut Isi klarifikasi lengkap Kurniawan :
“Apa yang di beritakan itu sangat jauh dari kenyataan, sangat terbalik 360 derajat. Tidak ada yang membatasi, bahkan saya bertanya baik-baik dengan nada sopan serta sikap yang baik, sayapun ketika berbicara dengan wartawan tersebut disaksikan langsung oleh seluruh tim pelatih yang berada di lapangan termasuk unsur POLRI, TNI dan PPI. alangkah baiknya konfirmasi terlebih dahulu,” tulis Kurniawan.
Terkait hal itu, Ida hanya mengingatkan Ketua PPI Kotamobagu Kurniawan Mokodompit, bahwa apa yang ia tulis dalam pemberitaan sebelumnya adalah kejadian yang benar – benar dialami di lapangan.
“Sebenarnya dari awal pertemuan kemarin memang yang bersangkutan memang sudah tidak mau mengakui, ia bahkan menghadirkan seorang saksi dari Unsur pelatih yang juga seorang polisi sehingga kami akhirnya mengalah,” ujarnya.
“Sulit bagi saya untuk menulis kalau itu adalah kebohongan. Kami tak perlu bersumpah atas nama Tuhan untuk mencari pembenaran diri, kami juga tak harus mencari saksi A atau B untuk turut membenarkan, toh tak ada juga kepentingan kami disana,” jelas Ida.
Ia menegaskan bahwa berita yang sudah tayang di detotabuan.com, sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan dan sesuai dengan apa yang dirinya alami bersama rekan wartawan ZonaUtara.com, Idin.
Terkait adanya saksi yang dihadirkan, Ida menyampaikan bahwa memang benar selain pelatih tersebut, ditempat itu juga ada orang lain. Namun jarak saksi tersebut dengan tempat mereka bertiga berbicara cukup jauh.
“Sayangnya ketika insiden itu saya lupa merekam, jadi ketika ia menghadirkan saksi yang juga pelatih disana yang juga anggota Polisi kami akhirnya mengalah, namun perlu saya luruskan bahwa jarak antara kami dan saksi itu cukup jauh, sehingga tidak mungkin pembicaraan kami secara keseluruhan bisa terdengar jelas oleh saksi tersebut,” tambahnya.
Selain itu lanjut Ida, ada 1 orang anggota PPI yang memberi kesaksian bahwa sebelum Kurniawan menyambangi kedua wartawan, dia sudah terlebih dahulu bertemu dengan keduanya untuk mengarahkan agar kedua awak media tersebut bertemu dulu dengan si Pelatih untuk meminta ijin pengambilan gambar, padahal itu tidak benar.
“Perlu diketahui, bahwa dari awal perekrutan Calon Paskibraka Kotamobagu sampai sekarang, saya pastikan pemberitaan media kami semua positif, itu adalah bagian dari dukungan kami, demi suksesnya tugas mulia para Paskibraka di 17 Agustus nanti. Jadi sebenarnya dan seharusnya tak ada masalah yang terjadi. Semua sudah clear kemarin, saya hanya menegaskan bahwa saya menulis berita sesuai fakta di lapangan,” tambahnya.
(Redaksi Detotabuan.com)