KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM – Jelang perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Kotamobagu 2018-2023, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai rebutan duo top eksekutif yang saat ini menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota periode 2013-2018.
Walikota Tatong Bara, yang merupakan mantan Ketua DPW PAN dan saat ini menjabat sebagai Ketua Bappilu DPP PAN, digadang-gadang merupakan calon kuat untuk maju pada periode kedua, melalui partai besutan Amin Rais itu.
Sayangnya, dalam pleno penetapan, yang digelar partai berlambang matahari putih baru-baru ini, Tatong harus menelan pil pahit. Dari 64 pemilik suara sah PAN kotamobagu, Tatong hanya mendapat 3 suara itupun hanya sebagai calon Wakil Walikota.
Namun, Tatong bukanlah tipikal politisi yang mudah menyerah, pasca pleno yang dilakukan DPD dan DPW PAN beberapa waktu lalu, Tatong langsung mengambil langkah antisipatif.
Baru-baru ini kabarnya, Tatong dan Dra Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow, bertolak ke jakarta untuk menemui Ketua Umum (Ketum) Zulkifli Hasan, demi mengamankan rekomendasi PAN, terkait pencalonan dirinya di Pilwako Kotamobagu.
“Untuk Pilwako Kotamobagu 2018, Ketum (Zulkifli Hasan) di hadapan saya dan Ibu Tatong menegaskan bahwa PAN akan mencalonkan lagi Ibu Tatong sebagai walikota periode ke dua. Jadi kita doakan dan dukung bersama, supaya Ibu Tatong memimpin lagi Kotamobagu untuk periode ke dua,” beber Yasti usai keduanya menemui Zulkifli Hasan, 7 September 2017 kemarin.
Bahkan menurut mantan Bendahara PAN di era kepemimpinan Hatta Rajasa ini, keputusan Zulkifli (Ketum PAN) untuk mendukung Tatong sudah final.
“Jadi sudah final, PAN usung Ibu Tatong. Ketum meminta supaya Ibu Tatong tetap fokus menjalankan tugas pembangunan dan kemasyarakatan di Kotamobagu,” kata Yasti.
Lain halnya dengan Jainudin Damopolii, terinformasi, dirinya akan menggunakan seluruh kekuatan untuk mengamankan hasil pleno DPD dan DPW PAN Sulut, termasuk mendekati pendiri PAN Amin Rais.
“PAN sudah memutuskan saya jadi calon tunggal walikota di 2018 mendatang. Semoga tidak ada perubahan lagi. Saya mohon dukungan masyarakat,” kata Jainuddin, Kamis (7/9) kemarin.
Jainuddin juga memprediksi, Pilwako 2018 mendatang hanya akan diikuti tiga pasangan calon.
“Kendaraan saya PAN, Djelantik Golkar, kita tunggu Ibu Tatong yang saat ini masih melakukan lobi-lobi ke sejumlah partai politik. Tentu kami bertiga ini akan rajin turun meminta dukungan ke masyarakat,” terang Jainuddin.
Sebelumnya, Sekretaris DPW PAN Sulut Felmy Pelleng mengatakan, bahwa Hasil pleno DPD PAN Kotamobagu yang dihadiri oleh PIMHAR, Pengurus DPD dan DPC se-Kotamobagu yang melahirkan satu rekomendasi yaitu memilih Jainudin Damopolii (JaDi) sebagai calon Tunggal pilwako Kotamobagu sudah final dan tak bisa dirubah.
“Hasil pleno di DPD Kotamobagu yang dihadiri langsung Ketua Tim Pilkada Sulut sudah final dan tak bisa dirubah. Nantinya hasil pleno tersebut akan dibawa dalam rapat pleno DPW PAN,” ungkapnya.
Pelleng menegaskan, bahwa hasil pleno DPD ini, nanti akan dibawa ke tingkatan DPW PAN sebelum diserahkan ke DPP.
”Memang DPP PAN lah yang akan memutuskan hasil akhir dari pleno DPD dan DPW, namun itu tidak akan banyak merubah apa yang sudah diputuskan dalam pleno DPD dan DPW,” kata dia.
Senada disampaikan, Ketua DPW PAN Sulut, Sehan Landjar, ia menegaskan, bahwa salah satu syarat utama rekomendasi Calon kandidat dari PAN, yaitu dinilai dari kontribusi dan loyalitas kader dalam memperjuangkan dan membesarkan partai.
“Yang disebut kader partai bukan sekedar pengakuan bahwa saya kader. Akan tetapi punya andil dalam membesarkan partai, dengan memberi kontribusi baik pikiran, tenaga dan materi,” ujar Sehan.
Mencermati perjalanan politik PAN di Kotamobagu, siapakah yang layak direkomendasi partai besutan Amin Rais itu, apakah sang perintis PAN Kotamobagu Jainuddin Damopolii yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PAN KK sekaligus Wakil Walikota. Ataukah, Tatong Bara, sang Mantan Ketua DPW yang juga sang Petahana yang sempat membuat sensasi kemerah-merahan pada 2016 lalu. Menarik untuk dicermati.
(Tio)