KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM–Binarundak adalah salah satu jenis makanan yang cukup populer di wilayah Bolaang Mongondow Raya, Provinsi Sulawesi Utara. Bagi sebagian warga di Sulut, Binarundak biasanya dikenal dengan sebutan Nasi Jaha.
Binarundak sendiri, merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan bercampurkan bumbu, santan dan lain-lain, kemudian dimasukan dalam batang bambu yang didalamnya dilapisi daun pisang, setelah itu dibakar menggunakan sabut kelapa bercampur tempurung.
Khusus di Kota Kotamobagu, Binarundak sendiri biasanya sering disajikan saat ada hajatan, pesta, hari raya, hingga perayaan lainnya, sebagai makanan khas daerah yang paling ditunggu warga, karena enak untuk dinikmati.
Namun, bagi Friska Bambuena, warga Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, makanan ini ia jadikan sebagai bisnis untuk dijual.
Ditemui di kediamannya, Jumat (27/9) sore kemarin, Mama Nizam sebutan bagi ibu tiga anak ini menceritakan, awal mula sebelum ia mengeluti bisnis ini, hanya untuk disajikan pada tamu arisan yang memang dilaksanakan di rumah kami.
“Setelah disuguhi, menurut mereka rasanya enak, hingga muncul pertanyaan, kenapa tidak dijadikan bisnis saja,” kata Mama Nizam.
Dengan memanfaatkan smarphone miliknya, Binarundak ini coba saya pasarkan di sejumlah media sosial.
Alhasil, banyak yang tertarik dan langsung memesan makanan ini. Bahkan, sering kali sampai tidak bisa memenuhi pesanan karena banyaknya permintaan.
“Alhamdulillah, orderannya mulai banyak. Untuk hari ini saja, saya dan suami membuat binarundak sebanyak 30 ruas bambu, namun harus ditambah karena ada tambahan pesanan dari calon pembeli,” ungkapnya.
Untuk pemesanannya kata dia, hanya pada hari sabtu. Namun jika ada pemesanan diluar hari tersebut, pasti dilayani.
“Harganya terjangkau, hanya 25 ribu rupiah/bambunya. Soal rasa dijamin mempunyai ciri khas tersendiri,” ucapnya.
“Sebagai servis kepada pelanggan, kami juga menyediakan jasa pesan antar,” tutupnya.
(*Ridel)