KOTAMOBAGU,DETOTABUAN.COM- Sebanyak 90 relawan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dari 9 Desa/Kelurahan yang ada di Kota Kotamobagu, Rabu (14/11) tadi resmi dikukuhkan.
Pengukuhan tersebut dilakukan Walikota Kotamobagu Ir. Hj Tatong Bara yang diwakili Assiten I Setda Kotamobagu, Nasrun Gilalom.
“Dengan ini saya melantik dan mengukuhkan relawan PATBM, saya yakin dan percaya, relawan dan aktivis yang dikukuhkan hari ini, dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab,” kata Gilalom, saat pengukuhan di Restoran Lembah Bening Kotamobagu Rabu tadi.
Sementara itu, Kepala DP3A Kotamobagu Sity Rafika Bora mengatakan, maksud pembentukan serta pengukuhan PATBM yakni untuk menguatkan kapasitas masyarakat Desa/Kelurahan untuk menyelesaikan masalah kekerasan pada anak yang terjadi diwilayahnya.
“Tujuan pembentukan ini lebih kepada untuk memberi Informasi,sosialisasi dan pendidikan tentang norma sosial dan praktik budaya,membenarkan atau mengabaikan kekerasan,” kata Rafika
“Selain itu guna membangun sistem pada tingkat komunitas dan keluarga untuk pengasuhan yang mendukung relasi yang aman untuk mencegah kekerasan,serta dalam meningkatkan ketrampilan hidup dan ketahanan dini anak dalam mencegah kekerasan,” tambah Rafika.
Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak serta Pemenuhan Hak Anak (PHP-PKA-PHA), Citra Dewi Olola mengatakan, relawan PATBM yang terbentuk saat ini sebanyak 90 orang.
“Relawan ini tersebar di 9 Desa dan Kelurahan se-Kota Kotamobagu, diantaranya Kelurahan Motoboi kecil, Genggulang, Pobundayan, Upai, Biga, Matali, Desa Poyoa besar, Bungko dan Moyag Tudulan,” terangnya.
Diketahui, acara pengukuhan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara DP3A Kota Kotamobagu dengan Pos Bantuan Hukum dan Advokat Indonesia (Posbakumadin) Sulaweai Utara (Sulut) tentang Penanganan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
(Ridel)
