BOLMONG,DETOTABUAN.COM— Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 105 desa dari 200 desa yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sudaj selesai dan berlangsung sukses.
Dari 105 Kepala Desa terpilih, Gita Ratnasari Tuuk, bakal menjadi kepala desa atau sangadi perempuan termuda se-Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Pengakuan ini nantinya akan disematkan wanita kelahiran 22 Juli 1993, 26 tahun silam, kala dirinya nanti dilantik Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menjadi sangadi periode enam tahun ke depan.
Ya, Istri tercinta dari Stenly Uno seorang karyawan di salah satu BUMN ternama ini, baru saja menjadi peraup suara terbanyak dari lima calon sangadi Desa Bombanon, Kecamatan Lolayan, dalam pemilu sangadi di 105 desa secara serentak se-Kabupaten Bolmong, Kamis (14/11) pekan lalu.
Peraih gelar akademik Strata Satu (Sarjana) Ekonomi ini, berhasil menyabet 206 suara dari kontestasi bergengsi di desa tersebut. Sementara empat rivalnya di antaranya Deny Herni Jody Maun 86 suara, Tonny Denny Kolopita 123 suara, Noni Jeni Gigir 111 suara, dan Sandra Pontoh 32 suara, dengan total 558 suara sah.
Dengan angka 648 wajib pilih di Desa Bombanon, jumlah 206 suara merupakan angka tertinggi yang mampu menghampiri 32 persen total wajib pilih. Mengangkat jargon GRT yang berarti “Gotong Royong Terutama”, Gita berhasil menghipnotis pendukungnya yang sepandangan dengan visinya, berlandaskan gotong royong mewujudkan Desa Bombanon yang berdaya saing, berbudaya dan sejahtera.
Bahkan, dengan misi “Sembilan Harapan Desa Bombanon”, ibu dari Mario Angelo Jeremia Uno dan Marchmanuel Axel Junot Uno, dinilai mampu membangun Desa Bombanon ke depan. Berdasarkan misinya tertuang keinginan wujudkan tata kelola pemerintahan desa demokratis, mengedepankan transparansi, membangun SDM, menjaga toleransi, menyederhanakan pelayanan publik, wujudkan kesejahteraan, dan pelayanan kesehatan masyarakat, Bahkan siap membangun sarana dan prasarana optimalisasi pertanian.
Gita mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya, terutama masyarakat Desa Bombanon yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya. “Ini merupakan tanggung jawab besar yang harus saya emban untuk membawa Desa Bombanon yang berdaya saing, berbudaya sejahtera sesuai visi saya,” ucapnya.
Dengan jargon GRT, dia sangat berharap budaya falsafah gotong royong bisa dibangun, dengan saling menopang atau mapalus. “Terima kasih kepada calon lainnya. Maka dari itu saya sangat membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat Bombanon untuk bersatu kembali dan sama-sama menatap Bombanon ke depan,” harap Gita. “Proses pemilihan telah selesai. Saatnya kita kembali merajut kekeluargaan dan persatuan. Jabatan sangadi sebagai pelayanan masyarakat, dan kini saya milik masyarakat, bukan milik kelompok, atau pendukung saya saja, tapi milik semua elemen masyarakat Desa Bombanon,” katanya mengakhiri. (Ind)