BOLMONG,DETOTABUAN.COM— Masker dan hand sanitizer mulai sulit ditemui di apotek maupun ritel-ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart, di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Sementara, barang tersebut salah satu yang menjadi kebutuhan masyarakat melindungi diri dari mewabahnya Coronavirus Disease 19 (Covid-19) yang sudah masuk di Indonesia.
Ketersediaan masker dan hand sanitizer di sejumlah apotek di Bolmong mulai kosong. Salah satunya di Apotek Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang (RSUD-DB). Diakui Endang Dwi Astuti, salah satu perawat yang bertugas di Instalasi Farmasi Apotek RSUD-DB tersebut, stok masker dan hand sanitizer memang menipis pada beberapa waktu terakhir.
“Iya, saat ini stok masker maupun hand sanitizer menipis. Itu pun hanya untuk penggunaan pegawai, perawat, dan dokter. Untuk saat ini penjualan ke masyarakat stok masker tak tersedia, memang kosong,” katanya Selasa (17/03/2020).
Dia menambahkan, pihaknya mengakui kelangkaan masker dan hand sanitizer terjadi sejak akhir tahun lalu, di mana adalah awal merebaknya Virus Corona. “Kita sudah menghubungi distributor namun sampai saat ini barangnya belum juga tersedia,” tuturnya.
Selain menghemat pemakaian, bisa jadi ada kemungkinan pihak RSUD-DB akan berinovasi dengan mencari alternatif. “Jika ini terjadi dalam waktu yang lama. Namun stok masker dan hand sanitizer masih tetap langka, maka kita akan membuat handsanitizer sendiri untuk digunakan sehari-hari,” ujarnya.
Untuk masker sendiri jelas dia, dapat disiasati dengan membeli masker yang berbahan lain, seperti masker kain dan masker yang sering dipakai saat bermotor. “Tidak apa-apa, karena fungsinya sama,” terangnya.
Begitupun ritel modern, salah satu Alfamart di Kecamatan Sangtombolang yang berada di Desa Lolanan, diakui pihak karyawan stok masker hingga saat ini masih kosong. “Satu bulan terakhir stok masker kosong. Banyak masyarakat yang membeli, begitupun para pengendara. Karena Alfamart di sini merupakan tempat persinggahan dari Gorontalo ke Manado maupun sebaliknya,” kata salah satu karyawan yang enggan di sebut namanya.
Meski demikian, pihaknya menyebut tidak tahu pasti sebab dan akibat mengurangnya stok masker di tempat dia bekerja tersebut. “Belum tahu penyebabnya. Yang pasti hingga saat ini stok pengiriman balum ada. Memang stok masker ini banyak dicari masyarakat sejak mewabahnya virus corona,” tutupnya. (Ind)