SANGIHE,DETOTABUAN.COM – Bencana yang melanda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Selasa (21/6) dinihari kemarin, menyebabkan kerugian material, serta korban jiwa, dari data yang dihimpun, sebanyak 4 warga masih dinyatakan hilang.
Hingga saat ini, hujan disertai angin dan gelombang laut tinggi masih terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Aparat terkait baik Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Kepulauan Sangihe, TNI, Polri dibantu masyarakat masih melakukan evakuasi terhadap korban.
Berikut 4 nama korban Tanah Longsor di Sangihe :
Kelurahan Apengsembeka Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe banjir dan tanah longsor mengakibatkan 6 rumah rusak berat, 2 orang meninggal dunia atas nama Rilna Akumanis (66) Agama Kristen, IRT dan Moe Gagaube (46), Kristen, Tani.
Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur Kabapaten Kepulauan Sangihe terjadi tanah longsor mengakibatkan 3 rumah rusak berat, 1 orang tertimbun longsor atas nama Leni Malangsiang (45), Kristen, IRT.
Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna terjadi tanah longsor menutupi badan jalan raya.
Kelurahan Kolongan Beha Kecamatan Tahuna Barat terjadi banjir dan tanah longsor mengakibatkan 9 rumah rusak berat.
Jalan Poros Tahuna – Manganitu – Tamako di beberapa titik tepatnya di ruas jalan Desa Kauhis, Desa Bahoi, Desa Paghulu, Desa Towoali Kecamatan Manganitu serta Desa Lesa Kec. Tahuna Timur terjadi longsor dan pohon tumbang yang menutupi badan jalan raya.
Desa Lobbo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud terjadi hujan deras disertai angin kencang dan gelombang laut mencapai 2 meter mengakibatkan 1 perahu pajeko dan 2 perahu pambut rusak berat.
Di Kepulauan Marore masih terjadi hujan deras disertai angin kencang dan gelombang laut mencapai 3 meter mengakibatkan dermaga kapal tidak bisa sandar di dermaga Pelabuhan Marore.
Sulut Berduka
Tak Hanya Kabupaten Sangihe, sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Utara juga diterjang banjir dan tanah longsor.
Berikut data korban dan kerugian material yang juga dialami warga se-Sulut.